Zaman Dulu Vs Zaman Now, Zaman Mana yang Paling Edan?

8 Jun 2018 15:34 4767 Hits 0 Comments
Jika dibandingkan jaman dulu vs jaman now, memang keadaan akan menyudutkan jaman now. Jaman now lah yang dianggap jaman paling edan. Apalagi ada satu istilah legenda dari Presiden kedua Indonesia, Soeharto : "penak jamanku tho?"

Secara logika jaman sekarang, saya yakin mayoritas dari kita bila ditanya jaman mana yang lebih edan? Antara jaman dulu dan jaman now, jaman mana yang masalahnya paling ribet?

Secara kita hidup dijaman sekarang dan orang-orang nya pun orang jaman sekarang, pasti jawabnya "jaman sekarang, gak hidup kalau gak punya masalah. Kudu kuat dan sabar, ini ujian".

Tidak salah memang pernyataan demikian. Orang-orang tua kita yang notabene sempat merasakan jaman sebelum teknologi berkembang sedemikian pesatnya. Juga kerap merasakan hal yang sama. Seperti sering membathin:

"dasar anak jaman sekarang, gak ada sopan santunnya sama sekali sama orang tua. Perasaan dulu gua gak gitu-gitu amat dah"

Jika dibandingkan jaman dulu vs jaman now, memang keadaan akan menyudutkan jaman now. Jaman now lah yang dianggap jaman paling edan.

Apalagi ada satu istilah legenda dari Presiden kedua Indonesia, Soeharto : "penak jamanku tho?"

Artinya banyak yang beranggapan hidup di jaman dulu lebih aman dan tentram. Benarkah demikian?

Keadaanlah yang membuat segalanya di jaman sekarang tampak begitu edan atau seakan masalah merebak dimana-mana.

Hari ini kita lihat kasus tentang kenakalan remaja, besoknya ada koruptor tertangkap, hari belum berganti sudah terdengar kabar chat mesum pesepakbola ke artis.

Sampai memaksa kita berkata:

"Hidup kok gini amat yak, ada-ada saja. Perasaan jaman dulu aman-aman saja, gak ada gitu-gitu"

Ngakuh deh, kalau kamu pernah mengeluhkan kerasnya hidup di jaman NOW. *Sengaja capslock nya jebol.

Bagaimana dengan jaman dulu? Apakah masalah dijaman dulu tidak sebanyak sekarang?

Rasanya tidak adil bila menyebut hidup dijaman dulu lebih gampang. Itu sama saja meremehkan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan anak-anaknya. Karena bisa saja jaman dulu lebih keras cuy..

Hanya saja kerasnya jaman dulu tidak terlalu di dramatisir seperti jaman sekarang. Ya karena tidak adanya media atau wadah untuk mem-blow up segala sesuatunya pada saat itu.

Ya kalau jaman dulu setiap ada masalah yaudah di selesaikan, tidak jadi viral seperti sekarang. Karena dulu the power of netizen belum se-powerfull seperti sekarang.

Adanya sih melalui radio atau surat. Dan biasanya akan memakan waktu lebih lama. Bahkan berbulan-bulan.

Nyatanya keEdanan itu selalu ada di setiap jamannya.

Hanya saja saluran informasi jaman dulu tidak dibuka sebebasnya seperti saat ini. Hanya sebagian orang saja dijaman dulu yang memiliki akses informasi ke dunia luar. Dan sebagian lainnya hanya mengetahui kejadian disekitarnya saja, yang sifatnya lebih kondusif.

Namanya juga jaman dulu hanya beberapa doang yang punya tv atau radio. Stasiun tv juga masih ada TVRI. Akses transportasi juga masih terbatas, abang-abang posnya juga pasti sulit mengantar surat.

Maka jangan heran, jika beberapa orang tua dimasa sekarang dibikin shock lihat tingkah laku manusia jaman sekarang. Namun Bukan berarti "kerusakan" dijaman sekarang tidak terjadi juga dijaman dulu. Hanya saja dijaman dulu, kabar berita seperti ini tidak sampai ketelinga dan semua orang pada masanya.

Meskipun demikian, orang jaman dulu tetaplah merasa pada masanya kala itu. Jamannya lah sudah sangat edan. Hal itu terlihat pada lirik-lirik lagu lawas.

Lagu: Cucakrowo dari Didi Kempot

Jamane jamane jaman edan
Wong tuwo rabi perawan
Prawane yen bengi nangis wae
Amargo wedi karo manuke

Edan kan?!

Pada akhirnya setiap jaman selalu ada edannya atau kacau sendiri. Biarlah jaman menjadi edan seberapa edan yang dia mau. Asalkan masing-masing dari kita tidak nambah-nambahi edannya.

Tidak perlu juga sampai menyalahkan waktu maupun keadaan. Tidak tepat bila kita mengeluh, mengapa aku harus hidup dijaman sekarang, sangat menyusahkan. Mending enak dijaman dulu, atau tidak terlahir sama sekali.

Faktanya setiap masa, setiap jaman, dan setiap generasi selalu menyimpan persoalannya masing-masing dan harus dihadapi. Jika berandai-andai saat ini ada mesin waktu dan kembali ke masa lalu. Sama saja, keadaan tidak serta merta berubah menjadi lebih baik. Justru masalah baru yang akan muncul.

Tags

About The Author

Rianda Prayoga 48
Ordinary

Rianda Prayoga

Gak banyak bicara, sedikit cuek tapi lumayan ramah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel