Laundroid adalah salah satu perangkat teknologi yang di gunakan utnuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah gan, pekerjaan apakah itu? Yap benar gan, di liat dari dasar kata namanya saja “LAUND†yang mengindikasikan kata laundry. Atau kitak kenal dengan bahasa gaulnya mencuci.Â
Laundroid adalah robot pencuci baju otomatis gan. Mesin ini menawarkan fungsi cuci, pengering dan melipat secara otomatis.
Laundroid pertama kali di perkenalkan pada tahun 2015 di sebuah acara CEATEC consumer electronic show di tokyo gan. Acara tersebut di datangi pihak berbagai brand-brand ternama seperti Dawia house, panasonic, dan seven dreamers.
Laundroid di klaim sebagai produk buatan seven dreamers namun tetap berkolaborasi dengan dua perusahaan yang sudah di sebutkan di atas tadi gan, dan shin sakane selaku presiden direktur perusahaan menyebutkan bahwa perangkat canggih ini di banderol seharaga $16.000 atau sekitar 200 jt rupiah.
Setelah penelitian selama kurang lebih 10 tahun lamanya, di salah satu situs bernama teaser mereka menyampaikan bahwa di seluruh kehidupan rumah tangga rata-rata menghabiskan  menghabiskan sekitar 18.000 jam untuk mencuci pakaian.
Berkat Seven dreamers, kita sekarang dapat melangkah lebih dekat ke dunia yang lebih futuristik. Pekerjaan melipat baju cucian telah berakhir. Laundroid adalah mesin pelipat baju otomatis pertama kali di dunia yang memudahkan Anda melipat pakaian yang sudah kering. Mesin ini menggunakan sensor cerdas yang secara otomatis mendeteksi tipe pakaian yang ada di dalamnya untuk menentukan pola lipat yang harus dilakukan. Sementara itu, Laundroid dapat melipat hingga 40 helai pakaian selama 3 hingga 6 jam. Ini sebenarnya tidak jelek karena Anda dapat memasukkan baju-baju Anda ke dalam mesin sebelum tidur dan mendapatkan semuanya sudah beres setelah kamu bangun.
Mesin buatan SevenDream ini sudah pasti dilengkapi dengan mesin pintar gan, sehingga tidak membutuhkan kontribusi penggunanya sama sekali saat proses penyetrikaan berlangsung, dan pengguna dapat bebas melakukan aktivitas lain dan pulang dengan tumpukan baju yang telah terlipat rapih jika ingin bepergian. Meskipun begitu, mesin ini tidak dapat bekerja cepat, karena dapat menghabiskan waktu sekitar lima menit untuk melipat satu pakaian, dan beberapa jenis pakaian tertentu mungkin akan menghabiskan waktu lebih lama.
Laundroid  memerlukan sambungan WiFi dalam proses pengoprasiannya, mengingat diperlukannya perhitungan lipatan dan memudahkan pengguna untuk memeriksa sejauh mana proses pelipatan melalui aplikasi di perangkat gawai mereka. Selain itu, penyimpanan awan (cloud) juga memudahkan mesin melakukan perhitungan lipat berbasis algoritma tanpa harus menghabiskan banyak penyimpanan data.
CEO Laundroid Shin Sakane menyebutkan bahwa perusahaan harus menghabiskan waktu 12 tahun untuk menciptakan Laundroid, karena mesin harus mampu mengenali jenis pakaian dan bahan saat melakukan proses pelipatan. Selain itu, mesin ini juga dirancang agar tidak menyerap terlalu banyak tenaga listrik, meski proses pelepitan dapat memakan waktu sekitar empat jam. Menurut Sakane, Laundroid hanya mengabiskan 1/10 tenaga listrik pengering, atau setara dengan mesin cuci.