Permasalahan di PC cukup beragam. Yang sering terjadi contohnya seperti overheat, bottleneck dan lain-lain. Masalah ini, tentunya membuat PC jadi tidak maksimal.
Di antara beragam masalah PC, yang paling terjadi dalam gaming adalah bottleneck. Meski pada kenyataannya, bottleneck tidak hanya terjadi dalam kasus gaming. Namun, bottleneck itu sendiri apa ya?
Apa itu bottleneck?
Bottleneck adalah suatu kondisi di mana ada sebuah komponen pada PC yang tidak dapat bekerja dengan optimal karena ada komponen lain pada PC yang tidak dapat menyeimbangkan kinerjanya dengan komponen lainnya.
Apa saja yang menyebabkan bottlenecking pada PC?
Penyebab bottleneck pada PC terbilang banyak. Dan paling sering disebabkan oleh CPU, GPU. Tetapi, terkadang sistem penyimpanan pada PC juga dapat menyebabkan bottlenecking pada PC. CPU dan GPU terkadang menyebabkan bottlenecking, karena ada user yang tidak memperhatikan komponen-komponen PCnya saat membuat PC dan menitikberatkan budget untuk membangun PC pada suatu part, contohnya adalah processor. Salah satu contohnya adalah, seorang user membuat sebuah PC dengan mengunakan processor Intel Core i7 6950X, tetapi memasangkan GPU entry level pada PCnya, contoh GPUnya adalah Nvidia Geforce GT 1030. Sebagai contoh lain, ada user yang menggunakan GPU Nvidia Geforce GTX 1080Ti dan memasangkannya dengan processor Intel Pentium G4560.  Pada intinya, bottleneck dapat terjadi karena sebuah komponen PC yang tidak berimbang dengan komponen lainnya.
Bagaimana mengatasi bottleneck?
Cara termudah untuk mengatasi bottleneck adalah menggunakan komponen PC yang berimbang antara satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah dengan menggunakan processor  intel g4560 dan memasangkannya dengan GPU Nvidia Geforce GTX 1050. Bisa dibilang, kedua komponen tersebut dapat saling mengimbangi kerja antara satu dengan yang lainnya. Seperti yang sudah sebutkan di atas, sistem penyimpanan pada sebuah PC juga dapat menyebabkan bottlenecking. Untuk mengatasi, hal tersebut user dapat beralih menggunakan storage yang lebih cepat untuk sistem penyimpanannya, contohnya adalah SSHD, yaitu sebuah harddrive hybrid yang merupakan perpaduan antara kapasitas besar HDD dengan kecepatan SSD, walaupun kecepatannya tidak bisa dikatakan menyaingi SSD, untuk kinerjanya SSHD bisa dikatakan di atas HDD, tetapi masih di bawah SSD. Bagi user yang memang menggilai performa tinggi, maka user dapat menggunakan SSD yang kecepatannya hampir 5x lipat HDD, tetapi kapasitasnya terbilang kecil dan seharga 10x lipat HDD 1 TB untuk kapasitas SSD 1 TB.
Kesimpulan yang bisa diambil
Jadi, bottleneck disebabkan karena adanya sebuah komponen pada PC yang tidak dapat menyeimbangkan kinerjanya dengan komponen lainnya. Biasanya, bottleneck disebabkan oleh CPU dan GPU yang kinerjanya tidak seimbang, dalam artian terdapat satu komponen yang sangat cepat dan tidak bisa diseimbangkan dengan komponen lainnya, tetapi bottleneck juga dapat disebabkan oleh sistem storage yang terbilang lambat, contohnya adalah pada HDD.