1.Digimon World 1
Menjadi salah satu anime keren yang tayang di Minggu pagi, tidak mengherankan jika banyak gamer yang hidup bersama dengan Playstation justru lebih kenal dengan Digimon daripada Pokemon. Sebagai gantinya, ia juga menawarkan salah satu game pemeliharaan monster terbaik yang pernah ada. Tidak seperti Monster Rancher di kala itu yang punya animasi terbatas dan lebih banyak berhadapan dengan menu untuk melakukan segala sesuatunya, Digimon World membawa Anda pada perjalanan yang mencerminkan atmosfer RPG dengan sangat kental. Di atasnya, ia dilapisi mekanisme gameplay kompleks yang tidak hanya sekedar meminta Anda untuk merawat dan memperkuat Digimon Anda, tetapi juga mengembangkannya menjadi versi lebih kuat serta mulai merekrut Digimon lain di sekitar kota yang butuh syarat tertentu untuk bergabung. Mereka yang sempat mencicipinya tidak akan melupakan game ini begitu saja.
2.Harvest Moon: Back To Nature
Sejak awal kelahirannya, game selalu memosisikan sebagai seorang pahlawan yang tampaknya siap untuk menempuh semua rasa takut, tragedi, kematian, dan tak segan berkorban diri untuk menyelamatkan dunia. Lalu, datanglah Harvest Moon: Back to Nature yang terasa begitu bertolak belakang dengan apa yang kita citrakan sebagai video game. Anda berperan sebagai seorang petani yang diminta untuk mengurus ternak dan membangun hubungan sosial yang sehat dengan para penduduk kota yang ada. Kompleksitas dimulai dari menentukan rutinitas kerja, beradaptasi dengan cuaca yang berubah, menghafal hari ulang tahun dan mengetahui item kesukaan masing-masing karakter NPC, dan menang di beragam festival. Ia mungkin terdengar mudah, namun mereka yang sempat mencicipi game ini tampaknya sangat mengerti, bahwa tidak ada yang bisa dianggap remeh dari tugas mengelola pertanian, itu yang pasti.
3.Final Fantasy VII
Final Fantasy VII sebenarnya memiliki banyak alasan mengapa ia pantas menyandang sebagai salah satu RPG terbaik yang pernah ditawarkan era Playstation. Pertama, performa Playstation di kala itu memungkinkan Square Soft untuk beralih dari dunia dua dimensi menjadi tiga dimensi secara penuh, sebuah pencapaian yang luar biasa di kala itu. Kedua? Ia tetap bertahan dengan cita rasa Final Fantasy sebelumnya, dan bahkan menyuntikkan sedikit elemen baru yang berakhir fantastis – seperti Materia, misalnya. Alasan terakhir dan terkuat? Tentu saja cerita. Tidak seperti game-game pada umumnya yang mencitrakan karakter utama sebagai sosok yang begitu suci, penuh kepedulian, dan rela mengorbankan apapun demi dunia, Cloud adalah pribadi yang justru terasa bertolak belakang. Ia punya kompleksitas di sisi psikologis dan terkadang egois. Bersama dengan teman-temannya yang unik, mereka bertarung dengan salah satu tokoh antagonis Final Fantasy yang paling memorable – Sephiroth. Tidak heran jika banyak gamer di masa lalu, yang berteriak kesenangan ketika Square Enix mengkonfirmasikan sebuah proses remake.
4.Crash Team Racing(CTR)
Anda tidak bisa disebut sebagai gamer Playstation, jika Anda tidak pernah sekalipun memainkan Crash Team Racing, terlepas dari Anda suka atau tidak. Bagi gamer yang hanya memiliki Playstation di kala itu, ini mungkin merupakan game terdekat yang bisa kita miliki untuk merasakan kesenangan franchise klasik milik Nintendo – Mario Kart. Ia bukan lagi sekedar soal berusaha menjadi yang tercepat, tetapi juga mengakses dan mengeluarkan senjata yang benar di momen yang paling tepat pula. Karakter, musik, track, hingga ragam senjata yang bisa digunakan membuat Crash Team Racing tampil sebagai salah satu game split-screen paling populer di masanya. Ketika sudah bosan? Akan ada masa di mana Anda dan teman Anda mulai berkompetisi di Battle Mode dengan hanya sekedar menggunakan Nitro / TNT saja untuk ekstra kesenangan. Sulit untuk melupakannya.
5.Suikoden 2
Sebagian dari Anda mungkin sudah memprediksi keputusan ini, Â tidak pernah ada kata cukup untuk terus membicarakan seberapa fantastisnya Suikoden II sebagai sebuah game RPG. Visual dan dunianya memang tidak indah, namun tidak ada satupun RPG yang mampu menawarkan kisah kepahlawanan sehebat Suikoden II. Perang, kematian, pengkhianatan, persahabatan, perjuangan untuk mempertahankan nilai-nilai kebajikan diramu dengan sistem pertarungan RPG, mini game ala game strategi, karakter memorable, musik keren, hingga beragam cabang cerita yang akan menentukan apakah Anda berhak mendapatkan ending terbaik atau tidak.