Menghindari Penolakan Penerbit

18 May 2018 11:20 2812 Hits 0 Comments
Beberapa waktu yang lalu ada salah satu dari teman gue yang mengirimkan naskah ceritanya ke sebuah penerbit yang namanya sudah cukup besar dan terkenal. Kira-kira sekitar 3 bulan sejak naskahnya dikirimkan, akhirnya datang surat balasan dari penerbit yang intinya adalah naskah tersebut belum bisa diterbitkan karena beberapa hal.
Beberapa waktu yang lalu ada salah satu dari teman gue yang mengirimkan naskah ceritanya ke sebuah penerbit yang namanya sudah cukup besar dan terkenal. Kira-kira sekitar 3 bulan sejak naskahnya dikirimkan, akhirnya datang surat balasan dari penerbit yang intinya adalah naskah tersebut belum bisa diterbitkan karena beberapa hal. Gue juga jadi sempat merasa takut jika ingin mengirimkan naskah ke penerbit, takut ditolak. Sejak saat itu gue mulai mempelajari, bagaimana cara mencegah penolakan naskah oleh penerbit.
 
Satu hal yang perlu diperhatikan, penolakan itu tidak selamanya disebabkan karena naskah kita buruk. Tapi ada beberapa poin penting yang akan gue bagikan di sini yang kalian harus perhatikan sebelum kalian mengirimkan naskah ke penerbit.

1. Pelajari Dulu Karakter Penerbit

Sebelum kalian mengirimkan naskah ke penerbit, cobalah pelajari dulu karakter dari penerbit yang akan menjadi sasaran untuk menerbitkan buku kalian. Misalnya, buku-buku apa yang diterbitkan oleh penerbit tersebut, visi-misi penerbit tersebut dalam menerbitkan buku, sasaran pembaca yang seperti apa yang diinginkan oleh penerbit tersebut. Setiap penerbitan pastilah memiliki karakter masing-masing, jadi jangan sampai kalian mengirimkan naskah ke penerbit yang memang tidak menginginkan genre dan jenis naskah kalian.

2. Perhatikan Teknis Penulisan Yang Diinginkan Penerbit

Informasi teknis penulisan ini bisa kalian cari dari halaman Website, fanpage, Twitter atau Facebook dari penerbit yang bersangkutan. Atau kalian juga bisa mendapatkan informasi dari orang-orang yang pernah menerbitkan bukunya oleh penerbit tersebut. Terkadang teknis penulisan ini menjadi sebuah hal yang sangat sepele dan jarang diperhatikan oleh calon-calon penulis, misalkan seperti jenis huruf yang digunakan, ukuran font tulisan, ukuran kertas, banyaknya halaman, sampai bentuk naskah harus dalam softcopy atau hardcopy. Bacalah lagi dengan teliti persyaratan yang diberikan oleh penerbit. Misalkan saja contoh mudahnya, kita sekarang sedang mengikuti kontes #30HariNonStopNgeblog dari Dblogger dan blogdetik. Kalian tentunya sudah tahu kan apa saja yang menjadi persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mengikuti kontes ini. Sama juga halnya dengan penerbit, mereka sudah memasang kriteria khusus untuk naskah yang akan diterima oleh mereka.

3. Kirimkan Karya Terbaik

Jika ingin menembus penerbitan, maka kalian harus membuat naskah dengan kualitas terbaik. Kalau perlu juga, tambahkan sinopsis atau semacam proposal penulisan yang isinya menggambarkan kelebihan dari naskah yang kalian kirimkan,lalu sertakan biodata lengkap diri kalian di dalamnya, sehingga penerbit akan mudah menghubungi kalian sewaktu-waktu. Buatlah kesan kalau kalian itu adalah penulis yang profesional, bukan penulis asal-asalan. Jangan bosan-bosan untuk melakukan self editingperhatikan penggunaan bahasa, ejaan, tanda baca, spasi dan konsistensi dari tulisan kalian. Hal seperti ini memang terlihat sepele, namun penerbit dapat melihat keseriusan seorang penulis yang ditangkap mulai dari hal-hal sepele tersebut. Satu hal lagi yang perlu diingat, editor di sebuah penerbitan menerima banyak naskah setiap hari, maka berikanlah naskah terbaik yang bisa kita tawarkan.

4. Hindari Tema Pornografi dan SARA

Gue melihat semakin berkembangnya jaman dan teknologi, juga berpengaruh pada generalisasi pembaca pada sebuah buku. Terkadang seseorang tidak lagi melihat sasaran pembaca dari sebuah buku, jika sebuah buku terlihat menarik, maka orang itu akan membacanya. Jadi buat kalian, gue juga mengingatkan kepada diri gue sendiri, perhatikan isi dari tulisan kalian baiik-baik. Jangan ada unsur-unsur Pornografi dan SARA di dalamnya, karena efek dari generalisasi pembaca maka buku kalian mungkin bisa dibaca oleh semua orang termasuk yang masih dibawah umur. Buatlah tulisan-tulisan yang menginpiratif, hiburan dan pencerahan bagi pembaca.

5. Perhatikan Momen Pengiriman Naskah

Ada beberapa buku yang muncul pada saat sebuah momen tertentu, misalnya menjelang pemilihan umum, hari kemerdekaan, hari raya keagamaan. Misalnya saat momen Ramadhan, maka penerbit biasanya akan menerbitkan buku yang bertemakan islami. Ini bisa menjadi poin penting jika kalian bisa memanfaatkan momen dan menghindari penolakan dari penerbit.

6. Carilah Penerbit dengan Kuota yang Tidak Terlalu Penuh

Bagi penulis pemulatermasuk gue, janganlah terlalu ngotot mengirimkan naskah ke penerbit dengan nama besar. Penerbit-penerbit seperti ini biasanya menerima banyak naskah setiap harinya dan peluang naskah kalian akan diterbitkan akan semakin kecil. Jika kalian memiliki cukup kesabaran, tidak masalah mengirimkan naskah ke penerbit dengan nama besar. Tapi di sini gue hanya menyarankan kalau masih banyak penerbit-penerbit kecil yang bisa jadi siap menerbitkan naskah kalian. Jangan salah, ada beberapa penulis BEST SELLER yang mengawali karirnya dari penerbit kecil.
 
Jadi, sudah siapkah kalian mengirimkan naskah ke penerbit?
Tags

About The Author

Silvi J. Tahir 22
Novice

Silvi J. Tahir

Love writing!
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel