Segala hal yang ada di muka Bumi ini memang telah disediakan oleh Yang Maha Pencipta untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Termasuk makanan dan minuman, selalu ada manfaatnya dibaliknya. Meskipun begitu, tidak serta merta boleh dikonsumsi.
Beberapa jenis makanan dan minuman memang memiliki manfaat, namun juga memiliki mudarat yang lebih besar. Seperti miras. Kita tahu miras bukanlah jenis minuman yang baik, bahkan miras dikenai batasan usia dan pengawasan ketat bagi orang yang hendak mengkonsumsinya.
Lebih parah lagi, sudah miras biasa tidak baik untuk dikonsumi, kini juga marak adanya miras oplosan. Sama-sama berjenis minuman keras, namun miras oplosan konon memiliki efek lebih memabukkan.
Mengapa miras oplosan lebih berbahaya, bahkan mematikan?
Mungkin beberapa waktu lalu kita sudah mendengar. Belasan orang tewas usai menenggak minuman keras (miras) oplosan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hingga hari Senin (9/4/2018) tercatat ada 27 orang yang dilarikan ke rumah sakit, dengan 16 di antaranya meninggal dunia.
Pencampuran bahan-bahan berbahaya ke dalam miras oplosan secara asal-asalan dituding menjadi penyebab jatuhnya korban setelah menegak "minuman setan" ini.
Beberapa bahan yang dianggap mampu meningkatkan efek mabuk sengaja dicampurkan kedalam miras oplosan tanpa memperhatikan dampaknya.
Pencampuran bahan-bahan berbahaya kedalam miras oplosan inilah yang membuat efek samping berlebih dan berujung kematian bagi para "penikmatnya".
Apa saja bahan yang dicampurkan kedalam miras oplosan?
Bahan yang dicampurkan kedalam miras oplosan bisa dibilang bermacam-macam. Prisipnya asal dapat meningkatkan efek mabuk yang lebih kuat.
Mulai dari spiritus hingga obat nyamuk. Bahan dicampurkan tanpa memperdulikan akibatnya. Kadar alkohol yang terkandung dalam miras oplosan pun lebih tinggi dari miras biasa yang beredar secara legal.
Lantas, mengapa orang-orang lebih meminati Miras oplosan? Walau jelas-jelas berbahaya
Murah, ya harga miras oplosan yang jauh lebih terjangkau ketimbang miras biasa menjadi alasan miras oplosan banyak diminati.
Selanjutnya efek mabuk dari miras oplosan yang lebih kuat menjadi daya tarik lebih dari miras oplosan ini. Sudah murah, Efek mabuknya luar biasa. Sudah jelas miras oplosan sangat diminati.
Apakah peminum miras oplosan tahu bahwa tindakannya dapat membahayakan nyawa?
Kalau mereka yang lagi minum miras oplosan ini berakal sehat, tentu mereka bakal mengurungkan niat buruknya ini. Sayangnya orang-orang yang minum miras oplosan ini biasanya sedang menjadi pelarian dari masalah hidupnya.
Miras oplosan dianggap ampu mengilangkan sejenak masalah hidup karena lebih cepat mabuk. Sialnya bukan hanya cepat mabuk, nyawa pun juga ikut hilang.
Harga murah, namun cepat memabukkan
Kasus Miras oplosan ini pada mulanya disebabkan karena rasa tidak sabaran. Secara umum miras biasa yang murah, terbilang lambat dan dibutuhkan lebih banyak miras untuk bikin orang mabuk dan hilang ingatan.
Nah, ditangan orang yang kurang sabaran. Miras biasa disulap menjadi miras yang lebih kuat dan hanya dalam jumlah sedikit bisa bikin mabuk. Maka tidak perlu beli banyak miras dan ngabisi uang untuk mabuk-mabukan. Sialnya, niatnya mau hemat malah buntung ya.
Oleh karenanya amat sangat diperlukan pengawasan dari peredaran  miras oplosan.
Peran aparat disini seperti polisi diperlukan dalam pengawasan, pencegahan dan penindakan penyebaran miras oplosan ini. Terlebih menjelang bulan suci Ramadhan, untuk menjamin masyarakat nyaman menjalankan ibadah puasa.
Dan tidak kalah penting, peran pengawasan orang tua kepada anak-anaknya. Dan sebaliknya, jangan sampai orang tua yang menjadi contoh yang buruk.
Dan pesan untuk kita semua tentunya, tidak hanya dalam hal miras oplosan saja. Mencampur berbagai baham kimia secara asal-asalan, dapat membahayakan nyawa. Jika tidak meninggal, korban miras oplosan menjadi sakit-sakitan.
Sejauh yang saya tahu, peminum miras oplosan terbilang sulit untuk berhenti minum miras. Bahkan jika berhenti mendadak dapat menimbulkan kematian, sebab sudah adanya ketergantungan. Diperlukan pengobatan dan konsultasi ke dokter ahli. Maka itu, amat sangat baik jika dari awal kita menjauhi miras oplosan ini.