3 Langkah Manjur Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Hardiknas 2018

2 May 2018 10:28 6171 Hits 0 Comments
Jenjang pendidikan TK hingga SMA asumsikan mengalami inflasi 20% per tahun, sedangkan S1 15%.

Hari ini adalah hari penting bagi dunia pendidikan Indonesia: Hari Pendidikan Nasional atau akrab disebut Hardiknas. Sayangnya, hari penting tahun ini diperingati di tengah keprihatinan mendasar, dimana Angka Partisipasi Pendidikan (APS) di Indonesia masih memperlihatkan ketimpangan besar antara pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 APS di pendidikan formal, sebagai berikut: APS Sekolah Dasar (7-12 tahun) mencapai 99,08%, APS Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun) sebanyak 94,98%, APS Sekolah Menengah Atas (16-18 tahun) ada 71,20%, APS Perguruan Tinggi (19-24 tahun) hanya 24,67%.

Ada banyak faktor penyebab ketimpangan besar antara pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi, salah satunya akses mahal perguruan tinggi kita, yang di sisi lain turut diperparah dengan fakta masyarakat yang menyepelakan persiapan dana pendidikan sejak dini untuk anak-anak mereka. Nah, berikut ini 3 tips menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini yang perlu diketahui di Hardiknas 2018.

1. Siapkan dana pendidikan anak sejak saat hamil
Sebaiknya, orang tua menyiapkan dana pendidikan sejak semasa hamil. Bahkan, pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak, perlu menyiapkan dana pendidikan sejak dini. Karena usia terus bertambah, sementara belum tahu kapan akan hamil maka jika hamil di usia lanjut, dana pendidikan anak sudah harus tersedia. Jangan sampai terlena, saat jangka waktu usia produktif semakin pendek, sementara anak masih kecil, dana pendidikan harus jauh hari disiapkan.

2. Asumsikan dana yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu mendata biaya pendidikan dan biaya hidup saat ini. Setelah itu, kalkulasikan nilainya di masa depan. Untuk mendapatkan data-data valid, tak ada salahnya mengecek biaya pendidikan di sekolah atau universitas yang diangan-angankan untuk anak-anak kita. Sebagai contoh, misalkan biaya kuliah empat tahun di satu universitas Rp 140 juta, pada 15 tahun mendatang dari sekarang dengan inflasi biaya pendidikan berkisar 15% per tahun, biaya kuliah selama empat tahun bisa mencapai Rp 1,14 miliar. Sebagai langkah konkret, asumsikan lah biaya pendidikan per jenjangnya. Jenjang pendidikan TK hingga SMA asumsikan mengalami inflasi 20% per tahun, sedangkan S1 15%.

4. Pilih Instrumen Dana Pendidikan yang Tepat
Ada banyak pilihan instrumen untuk menyiapkan dana pendidikan anak mulai dari asuransi pendidikan, tabungan, deposito, properti hingga investasi reksadana  (nabung reksadana online).Masing-masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Kendati demikian, kini sudah muncul tren dimana dana pendidikan anak disiapkan melalui instrumen reksadana. Reksadana ada beberapa jenis, jadi dapat digunakan secara berkala sesuai dengan jangka waktu jenjang pendidikan tiap anak. Nah, untuk mulai nabung reksadana online, kini telah tersedia platform modern bernama IPOTFUND. Platform nabung reksadana online ini memungkinkan masyarakat mendapatkan return yang lebih tinggi dibanding hanya menyimpan uangnya di tabungan atau deposito yang berbunga rendah di bawah inflasi. Berapa pun transaksi pembelian atau penjualan reksadana, IPOTFUND tak membebani dengan biaya transaksi. IPOTFUND juga menawarkan dashboard online yang memberikan akses total dalam memantau perkembangan investasi reksadana. Sebagai supermarket reksadana online terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 130 ribu, IPOTFUND.com menawarkan lebih dari 200 produk reksadana dari 35 Manajer Investasi terpercaya yang dapat diakses multiplatform mulai desktop, laptop, tablet hingga smartphone.

Tags

About The Author

Johanes Sutanto 40
Ordinary

Johanes Sutanto

Pembelajar dalam menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel