4 Alasan Kamu Susah Menggapai Kebebasan Finansial

27 Apr 2018 15:28 2338 Hits 0 Comments
Kehidupan bebas keuangan adalah suatu level kehidupan dimana kita dapat menjalani kehidupan tanpa perlu berpikir darimana datangnya uang untuk menutup mengeluaran bagi kebutuhan hidup yang diinginkan.

Kebebasan finansial didambakan banyak dari kita sebagai manusia modern, tetapi hanya sedikit saja yang bisa menggapainya.  Kebebasan keuangan adalah suatu level kehidupan dimana kita dapat menjalani kehidupan tanpa perlu berpikir darimana datangnya uang untuk menutup mengeluaran bagi kebutuhan hidup yang diinginkan. Dengan kata lain, kebebasan finansial seperti ini tentu terkait dengan yang namanya pendapatan pasif.  Tapi untuk mencapai tahap itu?

Kebanyakan dari kita toh nyata-nyata tidak bisa mencapai kebebasan finansial. Makanya,  tak sedikit pula orang yang justru makin terpuruk dalam hal keuangan dalam upaya mencapai kebebasan finansial, meski berbagai upaya sudah dilakukan. Penasaran kenapa seseorang justru bisa makin terpuruk dan terkungkung dalam derita begitu mengalami krisis keuangan? Satu dari empat kebiasaan di bawah ini bisa jadi biang keroknya:

1. Menyalahkan Pihak Lain
Saat krisis keuangan terjadi, tak sedikit dari kita yang menyalahkan orang lain sebagai penyebab krisis: entah karena orang tua tidak memberikan modal yang cukup, sistem pendidikan yang salah, pemerintah yang tak becus, saudara yang menghabiskan modal keluarga, teman penipu, Tuhan yang tidak adil hingga berbagai alasan lainnya yang tendensius menyalahkan pihak lain. Padahal, kalau mau jujur, banyak kok contoh pribadi yang bisa menggapai kebebasan finansial tanpa dimodali orangtuanya.  Sebut saja, Ciputra, Chairul Tanjung, Dahlan Iskan dan sebagainya. Mereka-mereka ini contoh-contoh orang yang tak gampang menyalahkan orang lain dan keadaan sekeliling saat terdera krisis. Mereka contoh orang yang bekerja keras untuk mencapai kebebasan finansial. Kamu sudah bebas dari kebiasaan menyalahkan pihak lain?

2. Membuat Alasan
Manusia itu makluk hidup yang ahli membuat alasan. Membuat alasan itu mudah. Naluri ini sudah mendarah daging sejak dosa Adam dan Hawa berada di Taman Eden. Alasan itu gampang saja diungkapkan. Sayangnya, banyak alasan justru menumpulkan kreativitas. Tak ayal, begitu mengalami krisis, seseorang justru makin terpuruk karena ia terlalu pandai membuat alasan untuk membentengi diri dan tidak mau disalahkan. Akibatnya, seseorang yang mengalami krisis keuangan, justru berpotensi makin terpuruk karena banyak alasan.

3. Mencari Pembenaran
Tahap yang kadang membuat seseorang makin terpuruk dalam hal keuangan begitu terterpa krisis adalah mindset religius yang meninabobokkan, seperti bahwa apa yang dialami dan diterima sudah sesuai dengan kehendak Tuhan. Rumusan pembenaran seperti ini biasanya muncul saat mengalami krisis. Biasanya, pembenaran atas keadaan miris ekonomi seseorang terungkap dalam kalimat, "semuanya sudah diatur dari sononya". Pembenaran-pembenaran seperti ini tak jarang justru makin memperburuk kondisi keuangan dan hidup seseorang saat krisis keuangan. Daya juang seseorang juga terkesan lembek.

4. Menyepelakan Investasi
Investasi itu sebenarnya salah satu sarana untuk mencapai kebebasan finansial. Investasi bisa meningkatkan pundi-pundi pendapatan pasif. Setelah sadar akan hal ini, jangan sepelekan lagi investasi. Dan untuk memulainya, kamu bisa melakukan langkah awalnya yaitu dengan registrasi di website IndoPremier dan melakukan transaksi nabung saham di aplikasi IPOTSTOCK. IPOTSTOCK.com dilengkapi fitur, tools analisis, distribusi berita dan informasi riset secara berkala dan komprehensif yang akan memudahkan kita mendulang cuan yang maksimal dan mendekatkan tujuan kebebasan keuanganmu.

Tags

About The Author

Johanes Sutanto 36
Ordinary

Johanes Sutanto

Pemula
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel