Pemimpin Lahir dari Kalangan Perempuan

9 Mar 2018 23:30 4876 Hits 0 Comments

Dari nama tersebut, jelas bahwa Ida Fauziyah sudah melalui medium kepartaian hingga mampu tampil dan menawarkan diri kepada masyarakat khususnya Jawa Tengah.

 

Mungkin ini menjadi tonggak awal Ida Fauziyah dalam ranah partai politik yang sesungguhnya. Terdapat nilai plus dari Ida yaitu dia adalah satu-satunya calon perempuan yang berkontestasi di Jawa Tengah sekaligus kader Nahdiyin tulen.

 

Pada hakikatnya, partai politik merupakan medium untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang handal. Terlebih dalam negara yang menjunjung tinggi demokrasi, partai politik memegang peranan penting agar generasi penerus tak berhenti di tengah jalan. Memang pada dasarnya pemimpin tak melulu soal bicara partai politik. Pemimpin bisa lahir dari kalangan mana saja. Namun, jika berbicara pemimpin negara, parpol adalah medium yang tepat.

Saat ini, perbincangan menuju Pilgub dan Pilpres sudah dimulai. Beberapa partai politik sudah menggaungkan beberapa nama yang diusung, misalnya Gerindra, PKN, PAN, dan PKS mengusung Sudirman Said – Ida Fauziyah sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur menantang incumbent Ganjar Pranowo – Taj Yasin dalam Pilkada Jawa Tengah.

Terlepas dari keperkasaan Ganjar di Jawa Tengah. Tentu ada nama kuda hitam yang diprediksi tampil sebagai kejutan, yakni Sudirman Said (Mantan Menteri ESDM) dan Ida Fauziyah (Mantan Pimpinan PP Fatayat NU). Terlebih Ida Fauziyah, karena Ida sudah sejak lama terjun ke politik yaitu sejak tahun 1999 – sekarang. Tentu ini menjadi langkah atau terobosan besar bagi Ida Fauziyah terjun ke ranah Pilkada.

Dari nama tersebut, jelas bahwa Ida Fauziyah sudah melalui medium kepartaian hingga mampu tampil dan menawarkan diri kepada masyarakat khususnya Jawa Tengah.

Mungkin ini menjadi tonggak awal Ida Fauziyah dalam ranah partai politik yang sesungguhnya. Terdapat nilai plus dari Ida yaitu dia adalah satu-satunya calon perempuan yang berkontestasi di Jawa Tengah sekaligus kader Nahdiyin tulen.

Tentu ini menjadi nilai plus dari Ida sekaligus dia diusung oleh partai yang besar yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang didirikan oleh Almarhum Gus Dur, karena partai ini dekat dengan kalangan santri. PKB tentu tidak main-main menyodorkan Ida Fauziyah mendampingi Sudirman Said dalam menantang Ganjar – Yasin.

Ida Fauziyah hadir dengan modal yang dimilikinya, serta bisa mengantarnya menjadi pemimpin di Jawa Tengah ini. Ini bukan omong kosong belaka karena melihat track record Ida Fauziyah didalam PKB sendiri.

Meski saat ini nama Ida Fauziyah belum sepopuler Ganjar, namun itu tidak menjadi problem. Justru itu menjadi tantangan bagi Fauziyah terutama dari PKB dibantu dengan partai pengusung untuk memenangkan Sudirman – Ida.

Energik, fresh, visioner, dan dekat dengan masyarakat terutama dari kalangan perempuan dan dari kalangan menengan kebawah, merupakan modal besar yang dimiliki Ida Fauziyah. Meski dalam usia yang tidak muda lagi, tentu itu bukan menjadi halangan, karena politik tidak pernah mengenal umur tapi kiprah dan pengalaman. Pengalaman dan ketekunanlah yang akan menjadikan nilai lebih.

Buktinya dengan hadirnya Ida Fauziyah, membuat mobilisasi Sudirman menjadi lebih bergairah. Ada spirit baru yang menaungi ruang lingkup Sudirman. Untuk iklim pemerintahan tentu hal itu sangat positif, terlebih untuk Jawa Tengah membutuhkan darah segar yaitu untuk memimpij Jawa Tengah 5 tahun kedepan.

Meski dahulu tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat Jawa Tengah, langkah Ida saat ini cenderung dilihat sebagai langkah yang baik yaitu dengan sering terjun kelapisan msyarakat dari pedagang, petani, santri bahkan kyai. Namun, kita harus melihat apa atau pesan yang disampaikan Ida dalam safari politiknya.

Terlepas dari itu semua, tak dipungkiri lagi jika pada akhirnya Ida akan memegang tongkat estafet pemerintahan yang baru di Jawa Tengah. Setelah itu tentu Jawa Tengah akan menjadi lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan taglinenya “mbangun jateng mukti bareng”

Kemunculan Ida Fauziyah terbukti mampu meyakinkan PKB untuk mengusungnya mendampingi Sudirman. Karena sebelum namanya muncul terlebih dulu Marwan Ja’far yag digadang-gadang mewakili PKB. Tapi pada akhirnya Ida Fauziyalah yang dipilih partai.

 

Tags

About The Author

opini rakyat 22
Novice

opini rakyat

ingin mengekspresikan segala sesuatu ke dalam tulisan
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel