Kreatifitas seseorang memang  tidak bisa sembarang direke-reka. Orang yang katanya ber-IQ tinggi juga tidak menjamin dia akan menjadi pribadi dengan jiwa kreatif yang tinggi. Begitupun bakat dari lahir juga tidak menentukan kamu menjadi kreatif tanpa sering diasah.
Kebiasan-kebiasan yang dimiliki oleh orang-orang kreatif terkadang tidak terduga-duga. Orang lain juga tidak sembarang bisa menggikutinya. Karena kretif muncul dari minat, rasa ingin tahu tanpa takut gagal. Dan minat setiap orang itu beda satu dengan yang lain.
Media sosial, selama ini media sosial dianggap sebagai wujud dari kreatifitas. Promotion, ecommerce, branding dan ekonomi kreatif akan sangat optimal mengandalkan sosial media.
Namun seperti cerita klasik selama ini, media sosial diibaratkan seperti pisau bermata dua. Di satu sisi media sosial memang jagoan untuk mengembangkan kreatifitas diri. Namun sebaliknya, beberapa kegiatan ber-media sosial yang cenderung monoton dikhawatirkan akan membunuh jiwa kreatifitas kamu.
Plimbi merangkum beberapa kebiasan tersebut khusus untuk kamu. Jangan dilakukan, jiwa kreatifitas kamu bisa mati jika terus-terusan melakukan kebiasan ini di media sosial.
Hanya bagikan karya orang lain di akun medsos kamu, tapi karya kamu sendiri mana?
Di medsos banyak sekali konten-konten menarik yang seakan membius netizen untuk men-share ke akun medsosnya. Banyak netizen yang hanya memposting ulang sesuatu yang sedang hottrend. Begitu seterusnya sampai menjadi viral. Lumayan kan bisa dapat like banyak, karena biasanya untuk konten viral netizen akan royal sama jempol. Dan ini semua sah saja buat dilakuin.
Namun jangan sampai terlupakan untuk membagikan karya kamu sendiri. Kalau hanya membagikan karya orang lain, nama kamu tidak akan diingat walau seberapa banyak pun kamu membagikannya.
Bukan untuk mencari popularitas dan ikut-ikutan. Namun Untuk menjadi kreatif, memang tidak jauh-jauh dari berkarya dan membuat sesuatu yang bermanfaat, inovatif dan beda dengan yang lain. Rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba tanpa takut gagal. Berlatih dan berlatih.
Kalau cuma men-share karya orang lain di medsos, itukan gak lebih dari follower biasa. Dan jika dilakukan terus-menerus tanpa disadari akan mengerus potensimu.
Sibuk mengomentari orang lain, tapi kamu juga perlu dikomentari lhooo...
Komentar dan dikomentari sangat erat dalam dunia per-mediasosial-an. Sibuk mengomentari orang lain di media sosial, membuat seseorang lupa satu hal jika dirinya juga butuh dikomentari.
Dikomentari itu perlu sebagai intropeksi diri. Tidak melulu nyinyir komentari orang lain doang. Menjadi Anti kritik justru merupakan satu kebiasaan yang bikin gak kreatif. Karena orang yang anti kritik biasanya ketika hendak melakukan sesuatu juga sekaligus melakukan evaluasi. Sehingga terlalu banyak mikir dan tidak menghasilkan apapun.
Selalu terintimidasi oleh pencapaian orang lain di medsos
Di media sosial selain bisa di temukan orang-orang yang berbagi konten kreatif dan menghibur, tak jarang di medsos digunakan sebagai kedok orang-orang yang ingin tampak kaya. Tak sulit kok berpura-pura kaya di medsos, tinggal modal penampilan kece dan foto selfie berlatar rumah mewah (punya tetangga) orang sudah mikirnya kalau kamu orang kaya sungguhan.
Walaupun tidak semua orang begitu, karena memang ada orang kaya yang beneran kaya tapi suka pamer. Dan sialnya banyak orang-orang diluaran sana yang selalu terintimidasi sama pencapaian orang lain. Percaya aja gitu sama orang yang ngakunya kaya raya, padahal mah kagak.
Hal demikian membuat sebagian orang merasa gagal, merasa dirinya tertinggal dari teman-temannya. Imbasnya ide-ide kreatif jadi susah muncul.
Hanya mengandalkan informasi yang beredar di medsos
Kreatif identik dengan wawasan yang luas, karena ide-ide segar susah keluar jika wawasannya kurang. Dan di era keterbukaan informasi seperti sekarang, seharusnya setiap orang akan sangat mudah memperluas wawasannya.
Mirisnya, tidak semua orang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini dengan baik. Sebagian orang tanpa sadar ataupun tidak, sudah cukup puas dengan informasi yang didapat dari medsos dan celakanya begitu gampang mempercayainya.
Memang medsos sangat ampuh menyebarkan informasi. Namun keampuhan tersebut belum menjamin keakuratan dan kelengkapan sebuah informasi. Terlebih medsos kini dikenal sebagai media dengan sasaran empuk penyebaran hoax.
Kalau sudah begini, alih-alih ingin menjadi kreatif dengan ide-ide segar yang senantiasa muncul. Informasi yang menjadi landasan ide, dapatnya dari berita hoax.
Terlalu lama main medsos, bahkan cenderung kecanduan
Dan yang paling jelas dari poin-poin sebelumnya yang membuat kamu tidak kreatif dalam bermain medsos, ialah terlalu lama main medsos. Apalagi di medsos untuk sesuatu hal yang tidak ber-faedah. Mending kalau menghasilkan sesuatu, misalnya jual online. Nah kalau tidak? Waktunya bisa terbuang kan
Alangkah lebih baik jika dapat memanfaatkan waktu lebih bijak. Tidak menghabiskan waktu terlalu lama hanya untuk buka medsos. Karena siapa tahu dengan log out dari akun medsos kamu, diluaran sana lebih banyak ide-ide cermelang.
Pada akhirnya medsos menjadi wadah yang asyik untuk berbagi apa yang ingin dibagikan secara online. Orang-orang yang sukses memanfaatkan medsos baik secara finansial maupun popularitas, dianggap sebagai orang kreatif karena berhasil memanfaat teknologi yang anti-mainstream.
Meski tidak semua orang kreatif memiliki akun medsos. Karena memang bukan medsosnya yang bikin kamu kreatif. Namun bagaimana kamu menggunakan dan beraktifitas di medsos yang bikin kamu kreatif.
Gambar sampul: labana.id