Coenocyte, Sosial Media Sains dan Teknologi

21 Nov 2017 08:21 2253 Hits 0 Comments
Dengan visi menghubungkan Ilmuwan dan Pemerhati Teknologi untuk memperbaiki masa depan

Ber-sosial media telah menjadi “kebutuhan dasar” generasi Millenial, ada yang sangat fanatikâ—âmempercayai konten didalamnya tanpa dicerna terlebih dulu. Tidak ada yang salah ber-sosial media jika digunakan untuk hal positif.

Prolog

Menurut data Statista saat ini ada 10 sosial media paling berpengaruh di dunia. Perhatikan grafik dibawah ini:

Secara garis besar penggunannya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Facebookâ—âtempat berbagi momen kehidupan pribadi dan mencari teman.
2. YouTubeâ—âtempat berbagi video dan menghasilkan uang lewat vlog (sedang HITs), biasa disebut YouTuber’s.
3. WhatsAppâ—âaplikasi chating pengganti SMS, biasa digunkan untuk komunikasi cepat.
4. Instagramâ—âtempat berbagi momen dalam bentuk foto.
5. Twitter- tempat berbagi berita singkat dari tokoh-tokoh publik (artis, pejabat dan perusahaan).
6. LinkedInâ—âjaringan profesional para pekerja.
7. Snapchatâ—âtempat berkirim video dan foto yang kemudian secara otomatis akan terhapus dalam beberapa detik.
8. …. selebihnya sama seperti no 1–7.

Lalu dimana tempat berbagi tentang Sains dan Teknologi, apa sosial media yang menghubungkan Ilmuwan dan Pemerhati Teknologi?

Manifesto
Masalah global yang kita hadapiâ—âancaman benda angkasa, perkembangan teknologi, pemanasan global, meningkatnya pencemaran, dan menipisnya sumber daya karena bertambahnya populasiâ—âsemakin bertambah serius.

Monolog

Saya adalah orang yang menyukai semua hal tentang Sains, juga selalu tertarik perkembangan Teknologi. Tetapi saya belum bisa ber-sosial media bersama-sama orang dengan ketertarikan yang sama. Kenapa? Karena sosial media yang telah ada saat ini sangat aktif digunakan untuk berbagi kehidupan pribadi penggunanya. Saya sangat ingin ber-sosial media mengenai pemanasan global, membahas krisis energi, menceritakan ide-ide brilian bersama Ilmuwan dan meng-eksplorasi ruang angkasa yang penuh misteri.

Problema

Ketika berkunjung ke suatu objek wisataâ—âmelihat pemandangan menakjubkan. Kamera disiapkan untuk ber-selfie atau wefie, hanya sebatas berbagi foto dan komentar di lini masa mengatakan “Wah, indah banget, foto dimana loe!” Akhirnya tempat tersebut viral di sosial media. Sudah, selesai sampai disitu. Hanya menikmati keindahan dari satu sisi terangnya, sisi gelap (asalâ—âmuasal) siapa perduli.

Itu terjadi di sosial media saat ini…
Jika di Coenocyte? Berubah menjadi menikmati keindahan dari kedua sisi (terang dan gelap).


Pergi ke tempat wisata, mengambil foto lebih detail dan bertanya, mengapa pemandangan itu bisa tercipta? Kapan terciptanya, apakah akibat tabrakan asteroid dengan Bumi? Jika ia, akankah terjadi lagi?

Epilog

Keinginan manusia untuk mengetahui alam sekitarnya, bagaimana bintang-bintang di langit bercahaya, bagaimana terjadinya siang dan malam, telah mewarnai perkembangan manusia semenjak awal.

Melihat latar belakang diatas, dengan segenap kemampuan dan pemahaman yang saya miliki, dengan visi menghubungkan Ilmuwan dan Pemerhati Teknologi untuk memperbaiki masa depan, maka saya membuat Coenocyte, Sosial Media Sains dan Teknologi.

 

Nama: Coenocyte, artinya sel ber-inti banyak. Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Coenocyte
Platform: Sosial Media Sains dan Teknologi
Tujuan: Menghubungkan Ilmuwan dan Pemerhati Teknologi
URL: www.coenocyte.com

Sekian tulisan dari saya, mohon dimaafkan jika kualitas kosakata kurang baik karena saya masih terus belajar memperbaikinya. Mohon juga di maafkan jika tulisan ini bermuatan "Iklan", semoga menjadi iklan berkualitas untuk menyelamatkan masa depan rumah kita satu-satunya, Bumi.

Tags

About The Author

rahman 25
Novice

rahman

mencoba menjadi penulis tentang Sains dan Tekno ^_^, saya dari Jambi.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel