Siapa Bilang Kids Zaman Now Tidak Paham Investasi

11 Oct 2017 16:58 3677 Hits 0 Comments
Memang menabung di celengan dalam arti tertentu lebih baik dari menabung di bank. Di celengan uang tidak terpotong, berbeda dengan uang yang ditabung di bank banyak potongannya.

Akhir-akhir ini Warganet Indonesia dihebohkan dengan postingan kece ”kids zaman now” soal tabungan. Akun Twitter @ndorokakung memposting lembar jawaban anak sekolah yang nggak baku seperti diajarkan, tetapi mengikuti hanya perasaan kesehariannya.

Misalkan soal Tabungan:
Didi menabung sisa uang jajan di celengan
Jawaban Anak: Aku suka perbuatan Didi
Sebab: Didi jadi punya uang yang banyak.

Guru memberi catatan di lembar jawaban itu: Menabung sisa uang tindakan yang baik.

Ada lagi Pertanyaan:
Tini menyimpan uang di bawah bantal
Jawaban Anak: Aku tidak suka perbuatan Tini
Sebab: Kalau Tini ngompol nanti uangnya jadi basah.

Si Guru tak bisa berkomentar....

Begitulah sedikit gambaran "kids zaman now" yang natural. Apa boleh buat, kelakuan anak-anak atau remaja zaman sekarang memang unik. Cara berpikir mereka berbeda dan terkadang membuat kita terpingkal dan geleng-geleng kepala.

Selain unik, mereka ini juga sering melahirkan istilah-istilah baru yang menarik. Kalau tahun lalu kita disuguhi dengan kata mantap jiwa dari kalangan mereka ini lengkap dengan modifikasi-modifikasinya mulai "manjiw" sampe "mansoul (mantap soul/jiwa). Kini muncul kata-kata yang tiba-tiba ngehits seperti kata faedah yang muncul di kalimat "Ngapain sih lo ikut bimbel, emang ada faedahnya?" atau "Hape lo nggak ada pulsa, nggak ada faedahnya juga gue pake."

Ada lagi kata hakiki yang disamakan dengan kata banget atau sangat di kalimat "Kenikmatan yang Hakiki" atau "Sungguh pekerjaan rumah yang hakiki" atau "liburan yang hakiki."

Kata panutan atau junjungan juga menggantikan idola. Muncul dalam kalimat, "Lo emang junjungan gue banget deh. Keren!"

Terkait dengan investasi, siapa bilang mereka tidak mengenalnya. Konsep investasi sejatinya tak jauh-jauh dengan jawaban Didi di bagian pertama di atas, khususnya di bagian Sebab yaitu bahwa Didi jadi punya uang yang banyak.

Inti investasi dari jawaban ini adalah uang yang banyak. Benar bahwa investasi bisa mendatangkan uang yang banyak. Hanya saja karena masih kategori anak-anak, pemahaman uang banyak sebatas terkumpul di celengan. Padahal, kalau hanya di simpan di celengan, uang memang terkumpul banyak, tetapi tidak berkembang.

Di bagian inilah tanggung jawab orang tua untuk mengenalkan investasi dengan penjelasan soal menabung yang sejatinya merugikan. Memang menabung di celengan dalam arti tertentu lebih baik dari tabungan di bank. Di celengan uang tidak terpotong, berbeda dengan uang yang ditabung di bank yang banyak potongannya. Nah, solusi untuk uang yang benar-benar berkembang tidak kena potongan ini-itu kayak di bank yaitu investasi.

Investasi yang cocok untuk pemula, tentu saja investasi reksadana pasar uang (RDPU). Untuk mengawali investasi, tak ada salahnya kids zaman now yang lahir di zaman teknologi dan menjadikan smartphone sebagai kebutuhan yang tidak boleh lepas dari genggaman tangan, memanfaatkan platform modern seperti IPOTPAY. Platform modern ini cocok untuk generasi yang lekat melulu dengan smartphone. Dan jangan heran, keuntungan yang 7-10% pertahun, jauh di atas bunga tabungan dan deposito sekalipun.

Tags

About The Author

Johanes Sutanto 40
Ordinary

Johanes Sutanto

Pembelajar dalam menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel