INI true story. Kisah sahabat saya, suami-istri Deni dan Asti. Masalah pelik yang mereka hadapi nyaris berujung perceraian. Di saat pernikahan di ujung tanduk, datang lagi masalah baru. Tak kalah rumit. Tapi siapa sangka, masalah demi masalah ini justru menjadi titik balik kehidupan keduanya. Rumah tangganya selamat. Kebahagiaan datang. kini mereka merasa sedang mendapat ‘emas segede gunung’.
-------Â
Kabar bahagia itu datang dari Deni dan Asti. Selama 11 tahun menikah, inilah kebahagian sesungguhnya yang mereka rasakan. Asti, istri Beni hamil. Alhamdulillah. Sebagai sahabat, saya benar-benar ikut senang.Â
Saya tahu persis masa-masa sulit mereka menjalani rumah tangga selama 11 tahun. Sebab, baik Deni maupun Asti suka curhat ke saya, juga istri saya. Di tahun pertama hingga ketiga perkawinan mereka, hidup berdua tanpa anak belum menjadi persoalan. Mereka masih menjalaninya dengan tenang.Â
Tapi saat usia perkawinan memasuki tahun keempat, ketenangan mereka mulai terusik. Saudara-saudara, baik dari pihak Deni maupun Asti mulai ikut campur rumah tangga mereka. Setiap kali ada acara keluarga, selalu saja ditanyakan, “kapan punya momongan?â€. Tentu saja keduanya merasa risih. Apalagi pertanyaan seperti itu sering dibumbui dengan omongan-omongan negatif lainnya. Jadinya, mereka pun merasa tak tenang lagi setiap kali ketemu saudara.Â