Lomba Mewarnai; Anak Atau Ortu Sih yang Berlomba?

4 Oct 2017 22:04 3767 Hits 0 Comments
BIASANYA mengisi liburan hari Minggu, saya manfaatkan untuk jalan pagi. 

BIASANYA mengisi liburan hari Minggu, saya manfaatkan untuk jalan pagi. Tapi minggu lalu, saya diingatkan istri untuk menunda dulu kegiatan jalan pagi. Karena harus mengantar si bungsu ikut lomba mewarnai yang diadakan salah satu arena bermain anak di sebuah mal. Jam 7 pagi saya, istri dan si bungsu sudah sampai mal itu.

Sepagi itu, suasana mal sudah ramai mirip-mirip pasar pagi. Anak-anak kecil berbaur. Ada yang berlari-larian, bercanda dengan temannya, ada yang sibuk menyiapkan peralatan gambar di karpet yang digelar panitia. Sejumlah orang tua (ortu) juga tampak sibuk mengawasi anak-anak mereka. Sementara, ibu-ibu lainnya terlihat asyik ngerumpi.

Tepat jam 8 lomba digelar. Panitia membagikan lembar kertas yang sudah bergambar untuk diwarnai peserta. Nah, disinilah kehebohan baru dimulai. Para orang tua—khususnya ibu-ibu mulai ikut mengatur sang anak. “Dek, gambar gunungnya jangan hijau. Pakai warna biru aja,” teriak seorang ibu kepada anaknya.

“Batang pohonnya coklat ya, jangan hitam. Ntar nggak menang, lho,” teriak yang lain. Beberapa ibu yang lain juga sibuk mengarahkan anak-anaknya masing-masing. Bahkan, ada yang sampai menerobos pagar batas yang dipasang panitia untuk mendampingi anaknya mewarnai. Padahal, panitia sudah berkali-kali mengingatkan agar para orang tua tidak mengarahkan sang anak saat berlomba. Tapi, peringatan itu dianggap angin lalu saja. Benar-benar tidak terkendali!

Dalam hati, saya jadi punya pertanyaan menggelitik, kenapa tidak ibu-ibunya saja yang jadi peserta lomba. Lomba mewarnai antar ibu-ibu, hehe…

Tags

About The Author

putra 37
Ordinary

putra

penyuka kabar, suka berkabar.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel