Kini, kopi memang sudah menjadi gaya hidup. Kafe kopi terus bermunculan. Pengunjungnya ramai. Tapi, warung kecil yang menyediakan kopi instan seduh juga tak kalah larisnya. Penjual kopi yang pakai sepeda seperti di berbagai jalanan Jakarta pun tetap kebanjiran pembeli.Â
Kopi makin dicintai. Varian rasa kopi bermunculan. Bisa menjadi alat merekatkan silaturahmi. Menjalin persahabatan. Dan banyak ide-ide besar lahir dari secangkir kopi. Maka tak heran jika kopi pun diulik dari berbagai sisi. Dampak positif dan negatif minum kopi diulas. Bahkan, sampai sisi kepribadian peminum kopi juga diteliti. Katanya, orang seperti saya yang suka kopi hitam itu—menurut penelitian—punya karakter misterius, suka kerja keras dan fokus.Â
Sampai sekarang saya memang masih setia dengan kopi hitam. Tapi masalahnya, akhir-akhir ini, saya lagi gandrung kopi hitam yang pahit. Kopi murni yang sama sekali tidak dicampur gula. Kalaupun pakai, setengah sendok saja.Â
Nah, apa kata penelitian soal pribadi orang yang suka minum kopi pahit? Katanya cenderung punya sifat psikopat. Waduhhh….Â
Padahal, saya mulai suka kopi hitam pahit ini karena tiga hal. Pertama, ingin mencari sensasi yang beda di balik pahitnya kopi. Kedua, ngirit, hehe…. Harga gula kan naik-turun. Nah, dengan ngopi tanpa gula kan bisa berhemat. Ketiga, kata penelitian juga, kopi pahit itu katanya banyak manfaat buat tubuh. Bisa meningkatkan daya ingat dan metabolisme juga berguna bagi ketahanan fisik agar tetap sehat.Â
Buat para penggila kopiÂ
Selamat memperingati hari kopi internasional
Semangat ngopi!