Singkatnya, Reinold sukses tampil malam itu. Seluruh juri pun acung jempol, mulai dari Raditya Dika, Abdel Achrian, Jarwo Kwat, Komeng dan Panji Pragiwaksono. Tapi bagaimana pun juga, Reinold adalah eksekutor leasing. Di tengah komentar juri yang kerap meledek dirinya, wajah Reinold tetap terlihat serius. Tak ada senyum lebar.Â
Keseruan terjadi saat Jarwo Kwat usai memberi komentar. Saat seorang host tanya ke Jarwo bagaimana penampilan Reinold malam ini? Dengan bercanda, Jarwo pun menjawab “Nggak lucu.†Tiba-tiba Reinold sewot. Mengejar Jarwo Kwat. Dengan “tampang seramâ€-nya, ia menarik tangan Jarwo Kwat.Â
Seolah, si Jarwo ini seorang konsumen yang menunggak kredit motor selama berbulan-bulan, hehe… Meski ini adalah bagian dari gimik, penonton tetap terhibur, mereka tertawa, meski ada perasaan tegang-tegang sedikit. Seolah mereka—termasuk saya bertanya, gimik apa beneran sih?Â
Sesi berikutnya, tibalah saatnya Reinold diminta menceritakan keluarga. Anaknya dua. Pertama perempuan, kedua laki-laki. Sudah dua tahun tidak bertemu. Mereka tinggal di Ambon, diasuh oleh ibunda Reinold. Saat ditanya kenapa tidak pernah pulang, ia berujar, kalau pulang butuh ongkos besar. Daripada duitnya habis untuk ongkos, mendingan dikirimkan ke kampung halaman untuk keperluan anak-anak dan keluarganya.Â
Untuk mengobati kangen, Indosiar pun menampilkan video anak-anak Reinold. Si sulung Wati mengungkap kekangenan kepada sang Papa. Mata Reinold berkaca-kaca. Tapi sepertinya ia tahan air mata agar tidak tumpah. Ia berusaha kontrol sambil terus bercerita tentang keluarganya. Rasa kangen Reinold sebagai ayah pun tak tertahankan kepada anak-anaknya.Â