Saat itu, pusaka yang dijamas rata-rata adalah koleksi pribadi KH. Mh. Suud Wakhid dan Ki Sutono. Jumlahnya mencapai ratusan pusaka. Selebihnya ada milik para kolega dan warga yang berasal dari berbagai daerah di nusantara seperti Kepulauan Riau, Surabaya, Jogjakarta, Solo, Cirebon, Bandung, Madura, Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya.Â
“Jamasan itu artinya memandikan atau membersihkan pusaka untuk merawat dan menjaga pusaka supaya tetap bebas dari karat sehingga terjaga dari kerusakan.†Demikian yang diungkapkan Suud Wakhid.Â
Sejumlah pusaka yang ikut dijamas diantaranya Kujang Purbayeksa yang seluruhnya berbahan emas murni dibuat abad 12. Lalu Pusaka Nagaraja, Pedang Siberot milik Prabu Siliwangi, Pusaka Indra Nagabanda yang pernah menjadi pusaka Sultan Agung serta Gada Gajah Mada yang semuanya berasal dari abad 14. Selain itu juga terdapat ratusan benda kuno dan pusaka lainnya seperti keris, tombak, pedang, golok, tongkat, tasbih, kalung , guci dan berbagai lainnya.Â
KH. Mh. Suud wakhid juga punya koleksi Guci Kasada milik Sunan Gunung Jati yang dulu adalah souvenir yang dikirim dari negara Cina untuk Sunan Gunung Jati.Â