KALAU ada pertanyaan, apa impian Anda setelah menjadi penulis, apa jawabnya? Ingin tenaaaarrr!!! Thok, cuma itu? Kalau jawaban Anda YA, siap-siap dech, Anda hanya dapat tenar aja. Kelak, semangat Anda menulis pun hanya karena ingin tenar, ingin diakui eksistensinya di dunia kepenulisan dan tak ingin yang lain.Â
Padahal, kalau memang sudah memantapkan diri berkarir di dunia kepenulisan, mustahil kita menulis cuma ingin tenar semata. Tentu kita berharap rezeki dari dunia menulis pun berlimpah. Ya tenar, ya kaya…Â
Ada yang protes!!! Lho, bukannya kalau sudah tenar, rezeki pun bakal ikutan terkatrol? Eitt…, nanti dulu. Belum tentu itu. Benar, urusan rezeki memang Tuhan yang mengatur. Tapi kita wajib berusaha kan? Lha kalau usaha kita hanya kepengen tenar saja, tapi tidak kepengen kaya, bagaimana Tuhan akan memberi kita kekayaan yang melimpah dari menulis?Â
Ingat cerita hidup J.K Rowling, penulis novel dahsyat, Harry Potter. Dulu, saat start untuk mulai menulis Harry Potter, Rowling sama sekali tak ada impian untuk menjadi terkenal kelak setelah novelnya diterbitkan. Yang ada di benaknya saat itu adalah bagaimana penerbit mau menerbitkan novelnya dan dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.Â