Begitu calon pembeli sudah melakukan survey, mereka pun (biasanya ramai-ramai saat mendampingi pembeli, red), memainkan peran masing-masing yang intinya bagaimana caranya calon pembeli itu mau beli meski kurang minat. “Itulah makanya kenapa kawan saya yang pengembang property ini malas turun sendiri untuk survey langsung dan sering menyuruh saya,†ujar Adi.Â
Tapi sejak itu, saya jadi penasaran dan sering ikut Adi untuk survey lokasi. Dari sekian banyak survey, cerita demikian lah yang sering didapat. Kesimpulan saya saat itu; mereka ini membantu menjualkan obyek yang nyata yakni tanah. Tapi kerapkali informasinya tidak nyata alias data yang tidak valid atau dilebih-lebihkan. Sehingga, mimpi besar mereka untuk mendapat fee hasil penjualan tanah kerap tidak menjadi kenyataan.Â
Tiba-tiba ponsel Adi bordering. Dari seberang sana, terdengar seorang laki-laki bicara, “Gimana Di survey-nya. Mantap nggak tanahnya,†ujar pria sahabat Adi yang meminta jasanya untuk belanja tanah.
“Mentah, Bos. Sabar ya, saya cari lagi,†ujar Adi.