SAYA termasuk orang yang selalu tertarik mencoba hal-hal baru. Rasanya, adrenalin saya tertantang. Kali ini saya akan bercerita bagaimana selama 6 bulan belakangan ini saya mengikuti sepak-terjang para calo tanah alias makelar tanah.Â
Beruntung saya punya teman yang kerjanya memang mencari tanah untuk kepentingan sejumlah koleganya. Otomatis, teman saja—sebut saja Adi, banyak berhubungan dengan para calo tanah. Dari sinilah petualangan saya dimulai.Â
Ketertarikan untuk menyelami dunia mereka berawal saat saya iseng ngopi pagi di sebuah warung. Tanpa sengaja saya bertemu Adi. Rupanya di warung itu, tengah berkumpul kawan-kawan Adi yang lain. Rupanya, warung itu sehari-harinya memang menjadi “kantor†bagi para calon tanah.Â
Ditemani kopi, obrolan pun seru. Tapi fokusnya satu, seputar jualan tanah. Kawan-kawan Adi ini punya banyak sekali listing orang-orang yang hendak menjual tanah maupun rumah. Bertukar informasi lah mereka. Saling share data dan foto via whatsapp. Bahan yang sudah di share itu langsung diteruskan ke beberapa orang yang potensial untuk membeli.Â