Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah generasi millenial yang tengah ramai dalam pemberitaan dan penelitian sosial. Ya, label millenial populer yang digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti dari sebutan sebelumnya yakni Generasi Y. Millenial terdiri dari kelompok masyarakat yang lahir pada tahun 1981-1994, dan sebagian lainnya menyebutkan golongan ini termasuk juga mereka yang lahir hingga tahun 2000. Ini artinya jika mengacu pada tahun kelahiran 1980-2000, usia millenial saat ini berkisar antara 17-37 tahun.
Adanya pengelompokan antar generasi ini dipengaruhi oleh perkembangan jaman sehingga terdapat multifaktor yang dapat menyebabkan perbedaan kehidupan sosial antara kelompok generasi. Jika kamu rajin membaca berita, pasti akhir-akhir ini sering melihat ramalan sulitnya milenial beli rumah pribadi. Hal ini memang cukup membuat generasi millenial ketar-ketir mengingat pemghasilan yang didapat tak sesuai dengan harga rumah di Jakarta yang terlalu tinggi dan tanah di pinggiran Jakarta yang terus meroket hingga mencapai 30 persen per tahun.
Namun demikian, nyatanya generasi millenial cukup getol dalam pencarian rumah yang lebih praktis dan efisien. Perkembangan teknologi internet dan telepon pintar yang pesat kini telah mempengaruhi kehidupan sosial generasi millenial sehingga mempengaruhi pula cara millenial beli rumah. Revolusi cara jual beli sewa rumah dan apartemen terjadi dengan kemunculan marketplace yang mempertemukan antara property agent, developer, dan pemilik properti dengan calon klien potensial.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet pada tahun 2016, disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta. Berdasarkan golongan usia, penetrasi pengguna internet paling tinggi berada pada golongan usia 25-34 tahun yakni sebesar 76,1 %, kemudian sebesar 75,7 % pada golongan usia 10-24 tahun, dan 55 % pada golongan usia 35-44 tahun.
Senada dengan hal tersebut, survei membuktikan bahwa jumlah pengunjung terbanyak salah satu website pencarian properti ialah generasi millenial. Tercatat pengunjung website yang mendominasi terdiri dari kelompok usia 25-34 tahun sebesar 41,9 % dan kelompok usia 18-24 tahun sebesar 21,90 % atau dapat dikatakan sebagai bagian dari generasi millenial.
Tanpa harus mondar-mandir dari satu tempat ke tempat lain, saat ini generasi millenial dapat langsung membuka website dan menyesuaikan keinginannya melalui filter yang tersedia. Tinggal masukkan area, jenis properti, kisaran harga, dan fitur ruangan yang diinginkan, pengunjung website dapat memilih properti impiannya lengkap dengan gambar. Selain itu, interaksi juga dapat langsung dilakukan dnegan mengirimkan pesan kepada penjual dan mengatur pertemuan untuk cek lokasi hingga pada akhirnya melakukan transaksi. Mudah bukan?
Image via Flckr.com
