"Motorsport can be Dangereous"
Olahraga balapmotor khususnya MotoGP merupakan salah satu olahraga yang memiliki resiko terbilang tinggi. Dari mulai hanya luka goresan bahkan hingga kematian. Faktornya berbagai macam, seperti masalah teknis motor, kondisi sirkuit, atau tidak sering yang menyebabkannya adalah Human Error.
Tercatat ada 102 Pembalap yang kehilangan nyawa di sirkuit sejak berdirinya motoGP di tahun 1949. Namun terlepas dari itu, Dorna selaku pihak penyelenggara selalu membuat regulasi baru setiap tahunnya yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan faktor keselamatan demi mengurangi resiko kecelakaan di sirkuit. Terbukti, 15 tahun belakangan ini angka kecelakaan dan kematian di motoGP dapat ditekan.
Inilah 6 Pembalap MotoGP yang telah kehilangan nyawanya di sirkuit
1. Nobuyuki Wakai (Circuito de Jerez, Spanish GP,1993)
Nobuyuki Wakai (Jepang) harus kehilangan nyawanya pada tanggal 1 Mei 1993 saat berlangsungnya sesi latihan kelas 250cc pada GP Spanyol musim itu. Ia meninggal setelah mengalami kejadian yang janggal di lokasi Pitlane. Saat memasuki pitlane, iya bertabrakan dengan seseorang yang bahkan tidak memiliki kartu akses ke dalam pitlane. Membuat Wakai harus terpental dan kehilangan nyawa. Akibat kejadian ini, maka Dorna memberlakukan peraturan kecepatan 60 km/j di pitlane, yang menyatakan bahwa Pembalap tidak boleh melebihi kecepatan 60 km/j saat akan memasuki dan berada di pitlane, dan jika melanggar akan dikenakan pinalti.
Â
2. Simon Prior (Hockenheimring, Japanese GP, 1994)
Simon Prior (Britania Raya) meninggal di rumah sakit pada tanggal 15 Juni 1994 setelah mengalami cedera di kepala akibat terjatuh pada GP Jepang 2 hari sebelumnya. Prior yang berusia 40 tahun ini merupakan pembalap sidecar, kala itu pembalap utamanya Yoshi Kumagaya keluar jalur dan berbelok menabrak trotoar. Ia terlempar ke udara dan tubuhnya terbentur pagar pengaman. Akibat dari kecelakan ini prior mengalami koma, dan dinyatakan meninggal oleh dokter akibat adanya trauma di kepala.
Â
3. Daijiro Kato (Suzuka Circuit, Japanese GP, 2003)
Pembalap Honda Daijiro Kato (Jepang), naas meninggal di umur yang ke-26 saat menjadi tuan rumah di GP Jepang. Mengalami cedera serius di bagian kepala, dagu, dan leher setelah terlempar dari motornya setelah menabrak ban pembatas sirkuit dengan kecepatan 200 km/j pada seri pembuka GP Jepang pada tahun 2003. Setelah melakukan analisis, pihak honda menyatakan tidak menemukan kejanggalan pada data dan motor, sehingga tidak bisa menjelaskan apa yang menyebabkan insiden itu dapat terjadi.
Â
4. Shoya Tomizawa (Misano World Circuit, San Marino GP, 2010)
Tomizawa merupakan rider termuda yang harus kehilangan nyawanya di umurnya yang ke 20 tahun. Tomizawa lahir pada 10 Desember 1990 dan harus mengakhiri karirnya di GP San Marino pada 5 September 2010, setelah tergelincir dan terjatuh pada lap ke 12 dan tubuhnya terlindas oleh motor Scott Redding dan Ales de Angelis di kelas Moto2 kala itu. Tomizawa mengalami luka berat di bagian tengkorak, dada dan perut, dan dinyatakan meninggal oleh dokter pada jam 14.20 pada waktu setempat.
Â
5. Marco Simoncelli (Sepang International Circuit, Malaysian GP, 2011)
Setelah kehilangan pembalap berbakatnya Shoya Tomizawa, selang setahun kemudian MotoGP harus berduka kembali karena adanya insiden Marco Simoncelli pada kelas motoGP di GP Malaysia. Simoncelli terlibat insiden dengan rider senior Colin Edwards dan Valentino Rossi. Race baru berjalan 2 Lap, tibatiba Simoncelli kehilangan traksi bannya sehingga ia melebar ke gravel, namun tibatiba ban mendapatkan kembali traksinya dan membuat simoncelli berbelok memotong sirkuit dimana merupakan jalur Edwards dan Rossi berada, keduanya sudah berusaha dan sempat menghindar namun naas bagian tubuh bawah Simoncelli terkena motor Edward dan bagian kepalanya terkena motor Rossi. Pada jam 16.56 pada waktu setempat, pusat medis Sepang Sirkuit menyatakan simoncelli meninggal akibat cedera yang diterimanya. Simoncelli menderita cedera serius di bagian kepala, leher, dan dadanya.
Â
6. Luis Salom (Circuit de Barcelona-Catalunya, Catalan GP, 2016)
Pada 3 juni 2016, di sesi latihan pada GP Sirkuit Catalunya, Luis Salom terjatuh di menit ke 25 pada tikungan ke 12. Hingga sesi latihan ini diberhentikan oleh pimpinan perlombaan. Kejadian ini tidak terekam kamera MotoGP namun terekam oleh kamera sekuriti di dekat tikungan ke 13. Motor Salom menabrak pagar balon berisi udara samping sirkuit dan memantul ke udara dimana Salom meluncur dibawahnya sehingga Salom pun tertimpa motornya. Salom dinyatakan meninggal di pusat medis saat itu juga. Menurut data telemetri team, motornya kehilangan traksi saat masuk di tikungan 12 akibat Salom mengerem 9 meter lebih jauh dari biasanya.
Â
Â