âDi tengah kemenangan kami (Indonesia). Kita bersuka cita sekaligus berduka dengan apa yang dialami warga Aceh yang baru saja tertimpa gempa bumi. Gol saya dipersembahkan untuk warga Aceh (Manahati Lestusen, Pemain Timnas Indonesia)
ÂÂ
Perumpaan bola itu bundar bagi khalayak umum merupakan perumpamaan hasil pertandingan sepak bola yang bisa saja berubah tanpa kita duga. Kalau melihat hanya dari satu pandang, olahraga kulit bundar tersebut terasa hampa, karena bola hanya ada dalam pertandingan. Setelah selesai pertandingan, marwah sepak bola sudah tak ada lagi.
Dimensi-dimensi sepak bola dari masa ke masa menyelinap ke berbagai lini. Dari persfektif kepentingan klub an sich hingga soal kemanusiaan. Modal yang kini menjadi raksasa dalam perputaran sebuah tabula rasa klub. Taubahnya penyihir yang mecoba mencari celah kelemahan sebuah nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh setiap insan penari lapangan hijau.
Ada kalanya sebuah penampilan yang mengutamakan egoisme pribadi luntur oleh hal-hal yang komunal. Tericiptanya masyarakat yang saling tenggang rasa dan senasib sepenanggungan dalam bingkai ke Indonesiaan. Perlunya inisiatif yang baik dari setiap pengelola klub untuk lebih humanis pada setiap awak klub daripada memburu prestasi yang prestis secara pragmatis.
Manahati Lestusen setidaknya mengawali nilai-nilai tersebut dalam keadaan âsuka citaâ Timnas. Kemengan yang disambut dengan sujud syukur, teriakan histeris, dan decak kagum. Merupakan jalan panjang pertandingan selama 120 menit di Stadion ⦠melawan Vietnam dalam gelaran Piala AFF 2016. Skor imbang 2-2 mengantarkan Indonesia ke partai puncak yang kelima dalam kiprah di persepak bolaan ASEAN.
Gol yang dicetak Manahati Lestusen memastikan Timnas Garuda menapakkan satu kaki di laga puncak untuk berhadapan dengan Thailand di partai puncak. Tembakan Manahati Lestusen yang berujung kemenganan dihadiahkan untuk warga Pidie Jaya berduka. Lestusen merupakan satu dari sekian puluhan ribu penari lapangan hijau yang mencoba menghadiahkan sesuatu yang berbeda kepada masyarakat yang tengah berduka.
Lestusen mengerti betapa bahagianya bola bisa melewati garis gawang lawan. Namun, Lestusen tak ingin menghilangkan rasa kepedulian kepada sesama. Korban gempa berkekuatan 6,4 skala richter membutuhkan uluran tangan dari anak-anak bangsa. Sepak bola harus hadir dalam duka cita walau sedang suka cita.
Solidaritas tanpa batas ala pesepakbola kemarin dihadirkan melalui heningkan cipta sebelum pertandingan. Sebabnya para punggawa Capeconce FC terkena musibah. Hampir seluruh laga yang disiarkan oleh televisi swasta nasional, klub-klub mengheningkan cipta sebelum pertandingan di mulai. Ini semua demi penghormatan terakhir
Tak berlebihan, ketika Irak dapat menjuarai gelaran Piala Asia tahun 2008. Kemenangan-kemengan yang bernafaskan perjuangan dan penghormatan kepada rakyatnya yang tengah dilanda peperangan tak berujung.
Sejenak menghempaskan tubuh di tengah lapangan Stadion Pakansari, Bogor. Membuka jersey timnas Indonesia. #KamiUntukAceh.