2. Formasi Piramid
Formasi  Piramid adalah sebutan untuk formasi dengan skema 5-3-2. Formasi yang tidak terlalu umum sebenarnya. Tetapi formasi ini bisa dicoba Jose Mourinho agar Manchester United bisa lebih efektif dalam melakukan pertahanan maupun penyerangan.Â
Formasi ini juga jadi solusi sebagai antisipasi ketika Zlatan gagal mengeksekusi umpan menjadi gol. Pemain asal Swedia itu memang termasuk pemain bagus tetapi kadang kurang bisa mengeksekusi sentuhan terakhir dengan baik. Karena itu, Zlatan tidak ditempatkan sebagai penyerang tunggal tetapi justru memiliki teman duet di depan.Â
Pilihan tepat untuk mendampingi Zlatan di depan adalah pemain muda, Marcus Rashford. Keberadaan Rashford akan membuat tipe serangan Manchester United menjadi lebih beragam dan mungkin akan tidak diduga lawan.Â
Duo striker ini ditopang oleh tiga pemain tengah yang bisa dibilang menjadi “nyawa†bagi Manchester United. Ketiganya adalah Pogba, Mata, dan Herrera.  Juan Mata kembali ke habitatnya sebagai pemain 10. Dan Pogba juga bisa lebih nyaman di posisi ini mengingat di Juventus ia juga bermain dengan skema tiga pemain di tengah. Semuanya menjadi lengkap dengan keberadaan Ander Herrera.Â
Skema alternatif lainnya adalah menempatkan Carrick sebagai pengganti Juan Mati. Pemain senior ini masih cukup berkontribusi besar bagi Manchester United. Pola permainan juga jadi berbeda ketika Carrick bermain. Maka jika Carrick bermain, formasinya adalah sebagai berikut.
Bally, Blind, Smalling bisa lebih fokus di pertahanan. Sementara Shaw dan Valencia bisa bergerak di bagian sayap untuk membantu pertahanan maupun maju kedepan untuk menyerang.
Formasi alternatif lainnya adalah formasi yang sudah lama digunakan dan masih relevan, “old but gold†yang bisa dibaca pada halaman selanjutnya.Â