Anda suka nonton film, baik film kartun atau live action? Para penonton akan terhibur dan tidak akan merasa bosan selama pertunjukan jika cerita yang disajikan menarik. Tapi apakah mudah untuk membuat film?
Katakanlah, Anda ingin membuat kue, apa yang akan dilakukan? Tentu harus tahu kue apa yang akan dibuat, lalu merinci dan membeli bahan yang dibutuhkan. Berapa banyak takaran gula atau bahan lainnya agar menghasilkan rasa yang tepat tentu harus diperhitungkan. Membuat film pun perlu perencanaan matang agar menghasilkan cerita yang menarik.
source :Â https://indonesia.sae.edu/id/courses/film/short-course-in-film-production/
Pernah mendengar kata storyboard? Ini merupakan sketsa yang disusun berurutan sesuai naskah. Ini berguna untuk menyampaikan ide cerita kepada orang lain dengan mudah karena mereka dapat membayangkan ide cerita itu untuk menghasilkan persepsi yang sama.
MULAI DARI STORYBOARD
Lalu bagaimana cara membuatnya? Apakah semua orang bisa melakukannya?
Berikut tips singkat cara-caranya berdasarkan situs WikiHow.
Langkah pertama. Bagaimana ceritanya?
- Menentukan waktu. Kapan dan di mana cerita akan berjalan, apakah ceritanya bersifat linier, narasi, atau apakah akan ada kronologinya.
- Menentukan adegan kunci. Apa saja momen-momen yang penting dalam jalan cerita.
- Menentukan rincian storyboard. Merinci pembagian adegan dan lain-lain sehingga terorganisir dengan baik.
- Menulis deskripsi pada setiap sketsa adegan atau cell. Apa saja bagian penting dari sebuah adegan dijelaskan dengan tepat.
Langkah kedua. Desain.
- Tentukan media yang akan digunakan. Bisa menggunakan media apa saja untuk membuat desain, baik dengan menggambar satu per satu sketsa dari adegan pada kertas.
- Menggambar sketsa kecil. Mulai membuat gambar sketsa untuk adegan. Ini hanya gambaran kasar, tidak perlu sempurna.
- Menambahkan informasi penting. Di setiap cell, berikan deskripsi tentang apa yang terjadi pada adegan tersebut dan berapa lama adegan akan berlangsung.
- Finalisasi storyboard. Setelah selesai menentukan berbagai poin penting dan mendesain setia frame maka harus diperiksa ulang apakah sudah sesuai yang direncanakan. Memperbaiki yang masih ada kesalahan dan membuat perubahan akhir.
Langkah ketiga. Mencari setelan tepat.
- Berpikir dalam tiga titik perspektif. Hasil pengerjaan tidak perlu seperti seniman profesional di bidang seni lukis tapi bisa menggunakan trik-trik dari mereka sehingga gambar-gambarnya terlihat layaknya adegan sebuah film.
- Pemotongan adegan. Ini perlu sehingga cerita akan terasa mengalir. Memotong di saat yang tepat dari satu adegan ke adegan lain akan menjaga ketegangan dari cerita.
- Fleksibel. Storyboard memang menjadi acuan dalam pengambilan gambar suatu film tapi kadang ada saja yang tidak terpikirkan pada saat pembuatan storyboard tapi penting untuk jalan cerita.
- Oleh karena itu, tidak perlu selalu sesuai storyboard jika memang diperlukan penambahan atau pengurangan adegan.
Itulah beberapa tips singkat dalam membuat storyboard. Tips sederhana ini juga bisa digunakan jika seseorang ingin membuat suatu film pendek dimana beberapa tahun terakhir banyak kompetisi membuat film pendek. Ajang seperti ini tentu berguna bagi para sineas muda atau pemula.
Para sineas muda berbakat ini bisa juga menjadikan ajang kompetisi sebagai bagian dari tugas sekolah mereka. Kini memang banyak sekolah film yang berdiri di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Â
