Asesoris Ini Harus Selalu Ada Dalam Pakaian Adat Bali Untuk Kaum Wanita

9 Oct 2016 10:07 3585 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Meskipun masing - masing daerah memiliki berbagai perlengkapan dengan makna simbolis terselip di dalamnya, pada hakikatnya pakaian adat tradisional Bali mempunyai makna yang bersumber dari ajaran Sang Hyang Widhi, yaitu Tuhan yang diyakini selalu memberikan kedamaian, kegembiraan, dan keteduhan bagi umat Hindu.

Meskipun masing - masing daerah memiliki berbagai perlengkapan dengan makna simbolis terselip di dalamnya, pada hakikatnya pakaian adat tradisional Bali mempunyai makna yang bersumber dari ajaran Sang Hyang Widhi, yaitu Tuhan yang diyakini selalu memberikan kedamaian, kegembiraan, dan keteduhan bagi umat Hindu.

Pakaian adat tradisional Bali secara umum adalah terdiri dari pakaian adat tradisional wanita Bali berupa bagian atas adalah kamen, kebaya, selendang atau senteng, sanggul, bulang pasang, serta bunga sebagai penghias rambut.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai perlengkapan pakaian adat khusus wanita Bali. Mari simak dengan seksama.

1). Kamen

Dalam pakaian adat Bali untuk wanita, kamen adalah kain berukuran lebar dan memiliki panjang menutupi kaki yang berfungsi untuk menutupi tubuh bagian bawah. Adapun cara penggunaan kamen ini adalah dipasangkan dengan rapi, melingkar dari kiri ke kanan pada bagian pinggang. Hal ini bertujuan untuk dapat mempermudah pemakainya ketika berjalan atau melangkah menuju pura.

2). Kebaya

Pemilihan kebaya sebagai pakaian adat wanita Bali dimaksudkan untuk tujuan mengkombinasikan dan memperlihatkan kecantikan serta keanggunan seorang wanita Bali. Pada prinsipnya mengenakan kebaya haruslah dalam kondisi badan anda bersih, rapi, dan sopan tanpa mengindahkan tren fashion yang sedang digandrungi oleh kaula muda di Bali saat ini. Anda harus pandai  pandai memadu padankan warna dan modelnya.

3). Bulang Pasang

Adapun yang dimaksud dengan bulang pasang adalah selendang panjang yang dililitkan pada bagian pinggang dari seorang wanita Bali yang berfungsi sebagai lambang penjaga rahim untuk mengatasi segala hal yang sifatnya buruk.

4). Senteng atau Selendang

Dalam pakaian adat Bali, penggunaan senteng atau selendang dapat diartikan sebagai sebuah simbol sakti yang diletakkan untuk tidak tertutupi oleh baju agar selalu siap membenahi putra - putri anda pada saat melenceng dari ajaran dharma.

5). Sanggul

Sanggul merupakan istilah yang mendeskripsikan penataan rambut ke dalam bentuk dan gaya tertentu yang memberikan tanda  tanda khusus pada seseorang di suatu daerah di Bali. Untuk adat Bali sendiri, terdapat berbagai variasi hiasan yang dapat membedakan status penggunanya.

Pusung tagel diperuntukkan bagi kaum wantia yang telah menikah atau sudah memiliki seorang suami. Sedangkan pusung gonjer diperuntukkan bagi wanita yang masih berstatus lajang atau belum menikah. Adapun pusung kekupu atau pusung podgala diperuntukkan bagi kelompok wanita yang menyandang status janda.

6). Bunga

Pemakaian bunga kamboja, anggrek bulan, cempaka kuning, dan cempaka putih yang dipasangkan dengan rapi di telinga atau sanggul bukan hanya untuk memberikan kesan agar tampilan anda semakin indah saja. Namun penggunanya juga memiliki maksud serta tujuan tersendiri.

Dalam penggunaan pakaian adat wanita Bali, selain memperhatikan hal tersebut di atas, seringkali perlu mengenakan pelengkap lainnya seperti kipas dan alas kaki. Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan, penggunaan pakaian adat Bali harus selalu rapi dan bagus serta sehat di badan adalah bisa diartikan sebagai salah satu bentuk penghormatan seorang wanita Bali ketika akan melakukan persembahyangan bersama keluarga di sanggah / pura atau saat akan menjamu tuan rumah kepada tamu yang sedang berkunjung ke rumah mereka untuk suatu keperluan.

Demikian pembahasan kami kali ini, semoga bermanfaat.

Tags Wisata

About The Author

Nila 59
Expert

Nila

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel