“Kencan bukan persoalan melepas rindu semata. Ada nilai lebih dari sebuah perkencanan†(Anymous)
Pada umumnya hari senin ada setelah hari minggu. Itu sudah paten dalam tanggalan jenis apapun. Â Mau dia penganut hijriah (islam), kejawen (jawa), cina (tanggalan cina), pokoke kalender berkata hari senin ada pasca hari minggu.
Setelah dua sejoli capek malam mingguan, berlanjut pagi car free day di alun-alun Simpang Lima, dan malam senin hanya ngobrol via telepone atau berbalas suara melalui BBM, Whatsap, Line, dkk. Â Biasanya pola pacaran seperti ini dilakukan oleh dedek-dedek emesh yang masih duduk di bangku SMP-SMA. Memang peniliti dan lembaga penelitian tidak kredibel, namun setidaknya pacaran seperti tersebut sedang ditinggikan oleh pasangan spesies dedek emesh.
Melewati akhir pekan dengan doi di bulan sura tidak seperti biasanya. Kalau yang lain masih kencan mainstream di tempat-tempat ramai sejenis Simpang Lima. Salah satu spesies dedek emesh memilih Candi Gedong Songo sebagai tempat khusyuk. Malam itu sudah dipastikan banyak orang-orang “luar biasa†sedang melakukan kungkum (berendam) di air suci, ngeramasi (menyuci) keris, atau tapa (berdiam diri) di tempat ibadah yang disediakan. Setidaknya kencan di malam itu memiliki nilai edukasi tersendiri.
Sejoli anak manusia mengentahui mitologi jawa yang masih amat kental di kalangan masyarakat sekitar. Di zaman Kutai Kartanegara hingga Majapahit kebiasaan itu secara turun temurun diwariskan kepada anak cucu. Â Mengapa di bulan sura ? Karena dianggap sebagai awal tahun yang disambut dengan segala bentuk penyucian diri dan menjauhkan dari hal layak ramai. Nilai yang berbeda dengan penyambutan tahun baru masehi.
Lalu muncul pentanyaan ?
“Kapan mas mau mensucikan aku agar bisa hidup bersama ?â€
Kencan bukan hanya persoalan bahagia atau melepas rindu karena dibatasi oleh jarak. Sisi edukasi dalam melakukan per-kencan-an adalah satu dari sekian cabang ilmu yang harus kita ketahui. Â
Dalam melakukan interaksi antar dua anak manusia kita memerlukan cara agar saling memikat diperlukan keahlian khusus seperti sales promotion girl atau sales promotion boy. Â Sehingga dapat melakukan packaging yang dapat diperhitungkan untuk di ajak ke pelaminan.
Selama anda masih remaja jangan abaikan kata orang jika dibilang matre atau medit. Kedua sifat itu merupakan naluriah manusia. Kalau salah satu dari dua anak manusia sedang melakukan praktek saling mengenal di sebuah tempat dan melakukan konsumsi di warung. Â Salah satu anak manusia yang membayarkan keseluruhannya. Jangan kalian anggap itu gratisan atau sedang banyak uang. Luangkanlah waktu kalian untuk bermusyawarah mengenai problem keuangan yang dihadapi. Â Ini bukan soal matre melainkan membiasakan mendialogkan permasalah kecil mengenai keuangan agar terbiasa setelah ijab sah. Â Kalau tidak percaya, silahkan di praktekkan saja.