6. Luis Figo
Transfer Luis Figo ke Real Madrid terjadi pada tahun 2000. Â Kepindahan pemain asal Portugal ini sedikit menimbulkan pro kontra karena Luis Figo sebelumnya membeli klub saingan abadi Real Madrid, Barcelona.Â
via thesun.co.uk
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, Luis Figo toh akhirnya datang juga ke Stadion Bernabeau dengan mahar 62 juta Euro. Nilai itu sebanding dengan peran Luis Figo yang mampu membawa Real Madrid meraih banyak piala, termasuk Liga Champions 2002.Â
5. Kaka
Selain Luis Figo, kedatangan Kaka dari AC Milan ke Real Madrid juga menimbulkan pro kontra. Hanya saja, perbedaan bukan soal perseteruan melainkan karena fans AC Milan saat itu enggan melepas Kaka ke Real Madrid.Â
via footballtop10s.comâ
Banyak pihak yang memang menyayangkan kepindahan Kaka ke Real Madrid ini. Kaka juga tampaknya tidak  terlalu ngotot untuk pindah ke Madrid karena mungkin ia sudah cinta dengan AC Milan.Â
Sayangnya, krisis keuangan yang menimpa AC Milan, membuat AC Milan harus melepas Kaka ke Real Madrid dengan nilai transfer 68,5 juta Euro. Sayangnya lagi, nilai itu tidak sebanding dengan kontribusi Kaka ke Real Madrid. Kaka rentan cedera dan permainannya tidak sebagus ketika ia membela AC Milan. Bisa dibilang, Kaka adalah salah satu pembelian mahal Madrid yang kurang baik, kalau tidak bisa dikatakan terburuk.Â
4. Zinedine Zidane
Pahlawan Perancis pada Piala Dunia 1998 ini datang ke Real Madrid pada Agustus 2001. Kedatangan Zidane ke Madrid membuat lini tengah Madrid punya seorang juru taktik dan ahli pengumpan yang baik.Â
via footballtop10s.comâ
Tidak sia-sia Madrid mengeluarkan dana 75 juta Euro untuk membawa Zinedine Zidane dari Juventus ke Real Madrid. Posisinya sebagai playmaker turut menyeimbangkan permainan Madrid sehingga Madrid dikenal memiliki lini tengah yang solid. Apalagi, kemudian ada Luis Figo dan David Beckham di posisi ini.Â
Kontribusi Zidane pada Madrid cukup besar. BersamaReal Madrid, Zidane menjuarai  juara Liga Champion 2002 dan Juara La Liga 2003. Zidane juga menjadi salah satu legenda Real Madrid. Hal itu dibuktikan ketika ia kembali ke Madrid sebagai asisten pelatih ketika Madrid merengkuh i juara Liga Champion 2014 serta sebagai pelatih untuk memenangkan gelar yang sama dua tahun kemudian.Â