Mauricio Pochettino
Selama dipimpim Pochettino Spurs terus menanjak statistiknya. Musim lalu mereka menjadi bahan pembicaraan setelah menjadi satu-satunya pesaing Leicester untuk menjuarai Premier League di akhir musim. Sayang, mereka malah kurang tampil stabil di akhir musim, namun Spurs sudah menunjukkan mereka tim yang patut diperhitungkan.
Senjata Spurs adalah pemain muda. Yang luar biasa, mereka memproduksi pemain-pemain muda dan menjadikannya bintang. Memang bukan hanya kali ini saja Spurs mengandalkan pemain muda, tetapi kali ini lebih banyak dan lebih luar biasa. Dari musim 2014-2015 Pochettino sudan memperkenalkan Dele Alli, Eric Dier, Harry Kane, Christian Eriksen dan Bentaleb, semua pemain ini di bawah 25 tahun.
Hampir tak ada perubahan dari musim lalu dan pada laga pertama mereka hanya mendapat hasil seri 1-1 melawan Everton. Salah satu masalahnya adalah karena banyak pemain Spurs yang berlaga di Euro 2016 (Kane, Alli, Dier, Vertonghen dan Lloris). Di laga pertama mereka masih belum terlalu fit.
Komposisi ini efektif, kita akan lihat hasilnya di laga kedua ketika pemain mulai fit dan 100 persen bisa mengerahkan pemikirannya kepada klub.
Dengan pemain-pemain yang ada saat ini Spurs memang bisa bersaing, tetapi tetap saja , dengan tambahan Vincent Janssen dan Victor Wanyama Pochettino berharap timnya punya kedalaman. Ini juga menggambarkan ambisius Spurs untuk lebih kuat menyerang. Namun, di laga pertama melawan Everton berakhir imbang 1-1 walau mereka benar-benar mendikte permainan.