Sepuluh tahun yang silam penonton TV dan penikmat musik Indonesia dikejutkan dengan hadirnya sosok Ihsan, seorang pemuda asal Medan yang mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol season 3 (tahun 2016). Karakter vokalnya yang sangat khas mampu mengantarkan Ihsan menjadi pemenang kompetisi tersebut berdasarkan hasil voting masyarakat.
Saya merupakan salah satu orang yang turut mengagumi timbre vokalnya yang sangat ngebass. Selain itu, proses perjuangan Ihsan yang menginspirasi juga membuat saya penasaran dengan sosok Ihsan. Tahun 2006 itu adalah awal-awal saya masih mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Passion saya dari SD sesungguhnya di bidang musik, namun sibuknya saya mengikuti arah normal pendidikan formal, beberapa mimpi hebat saya di bidang musik sepertinya terlupakan. Ya ketika selesai SD, dilanjutkan ke SMP, ke jenjang SMA, sampai ke bangku kuliah.
Kembali ke Ihsan, sejak ia juara saya tahu ia telah mengeluarkan album dan beberapa singlenya, bahkan ia juga aktif bermain di beberapa layar lebar. Saya pikir dia tak aji mumpung, namun memang Ihsan seorang seniman sejati, sebab aktingnya di film memang berkualitas. Sejauh itu pula sampai awal 2016 lalu, saya pun belum pernah bertemu dengan Ihsan, yang pada akhirnya lebih dikenal dengan Ihsan Tarore dengan melepas embel-embel idol.
Waktu terus berlalu sampai akhirnya mimpi-mimpi saya di bidang musik mulai saya kejar lagi setelah saya berhenti bekerja di salah satu bank swasta. Saya mulai serius di bidang musik, bidang yang sudah saya cintai sejak saya aktif ngeband waktu SD dulu. Sebagai seorang komposer baru di industri musik Indonesia, mei 2016 saya mengadakan sebuah konser di Usmar Ismail Hall guna mengenalkan karya-karya saya ke penikmat musk tanah air. Temanya adalah “Talent Show Unitedâ€, di mana saya ingin mengumpulkan jebolan beberapa talent show di Indonesia seperti: Indonesian Idol, AFI, The Voice dan X-Factor untuk bersedia menyanyikan lagu-lagu saya.
Dalam mengajak Ihsan untuk mau menyanyikan karya saya, terus terang awalnya saya kurang yakin ia dan manajemennya tidak bersedia. Ketika itu saya memberikan pilihan dua lagu: “Jadilah Pamungkasku†atau Ingin Berteman Sajaâ€. Ternyata dugaan saya salah, saya cukup kaget Ihsan bersedia menjadi pengisi acara di konser saya dengan menyanyikan lagu “Jadilah Pamungkaskuâ€. Waktu itu saya senang sekali, sejak melihatnya di televisi  dan mengagumi suaranya 1 dekade yang lalu, kami akhirnya bisa berkolaborasi. Sebuah mimpi lama yang mejadi nyata.
Pertama berjumpa dengan Ihsan, terus terang saya kembali kaget mengetahui keramah-tamahannya. Bukan berarti sebelumnya saya berpikir dia sombong, tapi sosok penyanyi di depan saya waktu itu adalah salah satu penyanyi ternama Indonesia, yang ternyata super rendah hati. Saya takjub mengetahui fakta ini. Ya sebab saya musisi yang masih sangat baru di industri musik Indonesia, bisa mendapat perlakuan yang sangat baik dari seorang idola Indonesia yang memiliki banyak penggemar fanatik (Ihsanism). Selain itu, manajer Ihsan juga sangat ramah dan menyenangkan.
Konser saya berlangsung dengan lancar 24 mei 2016 lalu, dengan penampilan Ihsan di lagu “Jadilah Pamungkasku†yang sangat memukau. Bahkan ketika penampilannya sudah diupload di youtube, lebih dari 30 ribu viewers (hingga tulisan ini dipublikasikan), dengan banyaknya komentar positif yang memuji penampilan Ihsan dan tentunya lagu saya juga. Hehe. Saya bangga sekali pernah ada momen karya saya dinyanyikan olehnya di sebuah konser.
Kebahagian saya melalui Ihsan ternyata tak berakhir di konser. Beberapa minggu setelah konser, manajemen Ihsan ternyata ingin menggunakan lagu “Jadilah Pamungkasku†sebagai salah satu single terbaru Ihsan. Detik itu saya bahagianya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini pertama kalinya karya saya akan dijadikan sebagai single oleh seorang penyanyi. Mimpi hebat lainnya akan menjadi real. Proses produksi lagu ini termasuk rekaman vokal oleh Ihsan di salah satu studio di Cipete.
Hingga lagu ini akhirnya pertama kali dinyanyikan di televisi, tepatnya di INBOX, dan kebetulan saya datang langsung ke lokasi. Mimpi saya lainnya terwujud, karya saya bisa didengarkan oleh jutaan orang penonton TV. Momen Ihsan bernyanyi saya sempat meneteskan air mata karena terlalu bahagia dan bersyukur, selain itu saya memang orangnya melankolis. Sebelumnya ketika mimpi saya terwujud Ihsan, saya juga pasti meneteskan air mata. Hehe.
Jadilah Pamungkasku oleh Ihsan Tarore kini sudah bisa dinikmati oleh penikmat musik melalui beberapa channel digital dan aplikasinya. Saya sangat berterima kasih kepada Ihsan dan manajemennya yang telah mempercayakan karya saya. Harapan saya tentunya lagu ini bisa disukai oleh masyarakat Indonesia dan tentunya eksistensi Ihsan Tarore sebagai salah satu penyanyi terbaik Indonesia semakin diakui. Saya bangga bukan hanya karena lagu saya dinyanyikan oleh seorang penyanyi tenar, namun juga penyanyi yang memang berkualitas, dan sosok artis yang ramah serta rendah hati. Saya selalu mendoakan Ihsan agar selalu bersinar terang seperti cahaya bintang.
Sekali lagi terima kasih Ihsan, karena Andalah sebagian mimpi-mimpi besar seorang anak SD bernama Arsha, kini berubah menjadi nyata 16 tahun kemudian. Terima kasih telah membuat saya beberapa kali menangis, tepatnya menangis sangat bahagia.