Interview atau wawancara kerja adalah salah satu langkah yang harus dilakukan oleh seorang calon karyawan sebelum ia benar-benar diterima. Untuk masuk ke langkah wawancara ini, terlebih dulu tentunya calon karyawan harus melampirkan surat lamaran ke perusahaan.Â
Tentang surat lamaran ini sudah pernah saya bahas sebelumnya. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tahapan berikutnya, yakni wawancara.Â
Saya anggap, surat lamaran Anda sukses dan Anda pun dipanggil oleh instansi atau lembaga tempat Anda melamar. Anda kemudian disuruh untuk datang melewati proses wawancara.Â
Nah, kebanyakan dalam proses wawancara inilah, Anda bisa diterima atau tidak oleh perusahaan tersebut. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri sebelum wawancara. Jangan sampai gagal terus-menerus seperti saya.Â
Yah, sebelum saya jelaskan lebih lanjut, saya banyak dipanggil untuk wawancara, Tapi, tidak sedikit yang gagal. Saya pun belajar dari hal tersebut, dan menemukan tips tersendiri agar kita bisa diterima bekerja.Â
Dari beberapa wawancara, memang saya banyak ditolak tetapi tidak sedikit juga yang diterima. Hanya saja saya tidak mengambil pekerjaan tersebut. Bukan soal gaji tetapi karena faktor lain yang tidak memungkinkan.Â
Nah, untuk itu, saya akan coba paparkan tips agar lolos wawancara dan diterima kerja. Tips ini berdasarkan apa yang saya alami dan saya pelajari selama menjalani proses lamaran pekerjaan.Â
Berikut tips dari sayaÂ
1. Persiapkan Kepercayaan Diri SepenuhnyaÂ
Percaya atau tidak, saya pernah tidak lolos pekerjaan gara-gara saya tidak percaya diri mengejarkan apa yang ditawarkan oleh si pewawancara. Padahal, pekerjaan yang ia tawarkan saya juga tidak buta-buta amat. Saya bisa mempelajarinya lebih lanjut. Sayangnya, saya saat itu nampak gugup dan tidak terlalu percaya diri untuk bilang kalau saya bisa melakukannya.Â
Karena itulah kepercayaan diri penting untuk Anda. Perlihatkan kalau Anda mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik karena memang Anda melamar perusahaan tersebut lantaran Anda mampu berada di posisi tersebut.Â
Jika pewawancara menanyakan suatu kemampuan yang mungkin Anda bisa pelajari, jangan takut untuk bilang tidak. Percaya dirilah dulu, selama memang Anda memang punya kemampuan keras untuk belajar.Â
2. Â Sikap Saat WawancaraÂ
Saya pernah melakukan proses wawancara yang saya yakin kalau saya bakal lolos dan dapat pekerjaan tersebut. Ternyata perkiraan saya melesat. Saya tidak tahu awalnya kenapa saya tidak lolos.Â
Akhirnya saya tahu penyebabnya setelah saya renungkan. Alasan saya tidak lolos adalah sikap saat saya wawancara. Karena saya terlalu percaya diri, sikap duduk saya tampak seperti menggampangkan sesuatu. Saya cenderung seperti bos yang seolah bisa menyuruh siapapun. Yap, kepercayaan yang terlalu tinggi juga tidak baik.Â
Perhatikan, bersikaplah sewarjarnya tetapi tetap tegas. Perlihatkan sikap sopan yang menunjukan pesona kalau Anda layak di pekerjaan tersebut.Â
3. Menjawab Seperlunya SajaÂ
Saya pernah gagal diterima perusahaan lantaran saya malah bercerita atau curhat tentang diri saya pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Karena itu, pada wawancara berikutnya, saya menjawab seperlunya saja atau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh si pewawancara.Â
Memang kemampuan bicara adalah sesuatu yang sangat baik tetapi tetap pada tempatnya. Jadi, usahkan untuk menjawab seperlunya saja kecuali Anda diminta pendapat tentang sesuatu yang membutuhkan jawabannya. Jelas ini si pewawancara sedang mengetes kemampuan berpikir Anda.Â
4. Bilang Sesuatu yang PositifÂ
Sebaiknya, saat wawancara berkatalah sesuatu yang positif, baik tentang diri Anda maupun perusahaan tempat Anda bekerja dulu. Jangan katakan kalau Anda keluar dari perusahaan yang lama karena suatu kejadian yang negatif.Â
Kalaupun memang ada kejadian negatif, misalnya karena Anda dipecat atau perusahaan mengalami krisis. Sebaiknya, katakan kalau Anda butuh tantangan baru yang bisa mengembangkan diri Anda kedepannya.Â
Katakan juga sesuatu yang positif tentang kelebihan Anda. Tidak ada salahnya juga mengatakan kelemahan Anda tetapi tidak perlu berlebihan.Â
5. Â Memberikan Jawaban Normatif Terkait GajiÂ
Jawaban normatif adalah jawaban paling aman ketika diwawancara saat menanyakan gaji. Kenapa aman? Karena Anda sebagai orang yang diwawancara tidak terkesan muluk-muluk dalam hal gaji.Â
Untuk itu jawaban seperti “sesuai standar perusahaan atau silakan menilai kemampuan saya sesuai standar perusahaanâ€.Â
Jawaban seperti itu lebih baik dibandingkan kisaran angka kecuali ketika si pewawancara sudah berbicara soal nominal.Â
Kalau Anda memang berpengalaman dan berharap sedikit lebih dibandingkan pekerjaan sebelumnya, Anda bisa menggunakan kalimat sepertiÂ
“Saya punya pengalaman dan dengan pengalaman yang saya miliki, saya berharap perusahaan bisa menggaji sedikit lebih tinggi diatas UMRâ€.Â
Tentu itu jawaban hanya contoh, Anda bisa mengkreasikannya sendiri.
Nah, itulah 5 tips wawancara agar lolos diterima kerja. Semoga membantu untuk Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk wawancara.Â
Â
Cover image via pixabay.com
Gambar tengah via pexels.com