(gambar:Â Mirco Lazzari / Getty Images)
Sirkuit Assen Belanda, dua minggu silam menjadi saksi jatuhnya beberapa pembalap melahap lap demi lap untuk menjadi yang pertama menyentuh garis finish. Dovizioso sang pembalap Ducati hingga Valentino Rossi, harus mengakhiri balapan lebih dulu lantaran gagal menaklukkan licinnya sirkuit Assen dalam guyuran hujan. Diluar dugaan, Jack Miller yang tidak dijagokan menjadi juara, dan tidak menggunakan motor pabrikan berhasil menaklukkan sirkuit kebanggaan bangsa Belanda tersebut. Menguntit dibelakang Jack Miller adalah Marc Marquez, yang saat ini menjadi pemimpin klasemen sementara.
Besok sore, MotoGP akan memasuki seri kesembilan, seri penutup untuk paruh musim pertama gelaran MotoGP, sebelum menjalani sesi jeda tengah musim.
Diantara pembalap top saat ini, sebut saja Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marc Marquez hingga Dani Pedrosa, tampaknya hanya Marquez yang sampai saat ini menjalani musim paling konsisten. Rossi dan Lorenzo yang saat ini menjadi pesaing terdekat Marquez, beberapa kali mengalami nasib sial di saat lomba.
Valentino Rossi, terhitung sudah gagal finish sebanyak tiga kali, dua kali terjatuh saat lomba digelar dan satu kali motornya mengalami masalah mekanikal. Sedangkan penampilan Lorenzo tampaknya juga kurang begitu konsisten. Pada balapan basah, Lorenzo tampak kurang piawai melibas trek dengan ban Michelin, pabrikan ban yang mulai tahun ini dipercaya menggantikan Bridgstone. Sementara itu, Marc Marquez yang diawal musim terlihat kesulitan dengan tunggangannya, justru menunjukkan konsistensi lebih baik dari para pesaingnya.
Marquez Unggul, Tapi Belum Terlalu Jauh
Melihat apa yang diraih Marquez musim ini, memang wajar apabila pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut memimpin klasemen sementara, tentunya jika dibandingkan para rival terdekatnya. Raihan poin Marquez sebanyak 145 kali ini, unggul sebanyak 24 poin dengan Lorenzo di posisi kedua dan unggul 42 poin dengan Rossi yang saat ini di posisi ketiga klasemen.
Marquez berujar, keunggulan poin di klasemen memang menjadi keuntungan tersendiri bagi dirinya. Namun begitu, Marquez masih harus waspada dengan Lorenzo yang hanya berselisih 24 poin dengan dirinya. Apalagi jika melihat catatan musim lalu, Lorenzo menampilkan performa apik di paruh musim kedua balapan. Selain itu, Valentino Rossi yang duduk di klasemen ketiga, juga menunjukkan performa tak kalah apik dibandingkan musim lalu.
Marquez saat ini memang berada di atas angin, lantas muncul pertanyaan, apakah sang Baby Alien berhasil menjadi juara di akhir musim 2016 ini? Rasanya terlalu dini untuk membuat prediksi tersebut, mengingat musim baru berjalan setengah hingga balapan Sachsenring besok. Apapun bisa terjadi dalam paruh musim kedua.
Dalam mengawali karir di MotoGP, Marquez memang menunjukkan pencapaian fenomenal, dua musim pertama berturut-turut sang pemegang nomer 93 tersebut berhasil menjadi juara dunia. Tahun lalu, Marquez terlihat begitu ngotot ingin mempertahankan gelar juara ketiga, dan berujung dirinya sering terjatuh dalam menjalani jalannya balapan.
Tahun ini Marquez tampak jauh lebih matang, tidak terlalu ngotot ingin merebut posisi pertama, jika balapan atau sirkuit memang bukan favoritnya. Marquez enggan menekan motor hingga batas, seperti terlihat pada dua musim pertama sewaktu baru bergabung dengan balapan MotoGP.
Balapan Sachsenring Besok
Sirkuit Sachsenring Jerman, besok sore akan menjadi saksi para penunggang kuda besi menggeber tunggangannya. Marquez tentu berharap dapat mendulang poin masksimal di Sachsenring.
Marquez harus berjuang keras untuk menjadi yang terdepan. Namun begitu, usahanya tentu tidak akan mudah, para pesaing tentu tidak akan tinggal diam. Diantara empat pembalap top MotoGP kali ini (Rossi, Lorenzo, Dani Pedrosa dan Marquez), hanya Lorenzo lah yang yang belum pernah menduduki podium tertinggi sepanjang karirnya di MotoGP. Jika ambisi Lorenzo untuk menaklukkan sirkuit Sachsenring begitu besar, Marquez harus ekstra waspada. Di sisi lain, Rossi yang kini terpaut 42 angka dengan Marquez, tentunya tidak ingin Marquez melenggang dengan mudah menaklukkan salah satu sirkuit terpendek di gelaran MotoGP tersebut. Ya, sirkuit Sachsenring memang hanya memiliki panjang lintasan 3.7 km.
Marquez harus cerdik, memanfaatkan keuntungan sebagai pemimpin klasemen sementara, dan tentunya tidak grusa-grusu (emosional) dalam menggeber Honda RC213V tunggangannya di sirkuit Sachsenring, jika ingin mempertahankan posisi pemimpin klasemen hingga akhir musim ini.