Sebagai pengendara yang aktif, pasti kalian semua pernah menemukan keanehan-keanehan atau keunikan yang menjengkelkan, tapi juga bikin tersenyum sendiri. Seperti halnya ketika melihat tulisan-tulisan lucu dan bahkan bijak di belakang bak truk, mungkin juga bus , mobil dan motor. Itu baru satu dari sekian banyak keanehan dan keunikan yang ada.
Ada juga yang membahayakan pendaran lain dibelakangnya, biasanya ngerem mendadak, belok mendadak dan lain sebagainya. Yang menjadi trend yaitu dimana seorang pengendara yang menyalakan lampu sent(reteng)ke  kiri beloknya ke kanan atau sebaliknya, lampu sent ke kanan beloknya ke kiri. Kejadian ini biasanya sering dilakukan oleh ibu-ibu sebagai pengendali jalannya motor. Bahkan banyak juga yang menjadikan sebagai meme-meme.
Kesalahan semacam ini sebenarnya sangat membahayakan pengendara dibelakangnya yang ingin menyalip. Namun kalau kejadian semacam ini pernah mengalami anda, pasti banyak sekali alasan yang keluar dan tidak ada yang merasa berasalah.
Seperti banyak meme yang beredar, “ibu-ibu bawa motor selalu benarâ€, “awas ada ibu-ibu di depan kita, siap-siap jaga jarakâ€. "Kalau jumpa yang beginian lebih baik putar arah, dari pada dapat masalah". Dan saya juga pernah membaca tulisan yang menganalisis (entah analisis seriusan atau tidak) bahwa jawaban dari pertanyaan, Mengapa ibu-ibu yang menyalakan lampu sent ke kiri belok ke kanan? Atau sebaliknya. Jawaban dari tulisan yang saya baca tersebut cukup masuk akal (untuk zaman serba robot). Dimana tombol lampu sent yang ada di sepeda motor itu (yang digunakan ibu-ibu) bisa mengetahui kemana motor tersebut mau belok.
Jadi ketika pengendara mau belok ke kanan dan pengendara sudah menekan tombol lampu sent secara otomatis lampu akan menyala mengikuti kemana motor itu akan belok. Jadi ketika mau menyalahkan si pengendara (menyalakan lampu sent ke kiri belok ke kanan) di merasa tidak bersalah karena sudah merasa menyalakan lampu sent, dan si pengendara (menyalakan lampu sent ke kiri belok ke kanan)  sudah mempunyai jawaban yang pasti yaitu “Saya kan sudah menyalakan lampu sent, jadi lampunya nyala sendiri sesuai beloknya motorâ€.
Bagaimana coba kalau anda yang mengalami kejadian seperti contoh yang saya tuliskan di atas, pasti rasanya ingin makan bakso yang super panas dan super pedas. Hahahahaha. Itulah keuinikan yang sering menjadi berbincangan masyarakat.
Teman saya, Pak Udin, yang kebetulan mengajar di sebuah kampus, juga mempunyai pandangan sendiri yang tak kalah menjengkelkan, terkhusus untuk  para jomblo. Begini kira-kira cerita dari Pak Udin pada malam itu saat sedang berkendara di jalan raya.
Malam itu, Saya dan Pak Udin sedang perjalanan menggunakan motor menuju ke acara stand up comedi. Di perjalanan, Pak Udin memberitahu saya sekaligus mengingatkan.
“Ada yang lebih berbahaya dan perlu diwaspadai ketika berkendara selain ibu-ibu yang berada di depan kita,†kata Pak Udin.
Yang lebih berbahaya selain ibu-ibu yang berkendara di depan kita yaitu ketika ada dua pasangan remaja atau dewasa, sudah menikah ataupun lagi pacaran sedang berkendara menggunakan sepeda motor dan berada di depan kita. Loh kenapa bisa?Ya, bisa dan masuk akal bahkan menyakitkan bagi para jomblo.
Menurut penafsiran Pak Udin yang sudah sering mengalaminya, yaitu kasusnya hampir sama dengan ibu-ibu yang menggendarai sepeda motor menyalakan lampu sent ke kiri belok ke kanan. Nah kalau pasangan yang lagi berkendara ini yaitu sulit ditebak kemana arah kendaraannya akan melaju, entah di tengah-tengah, berada di posisi tidak di pinggir dan tidak di tengah, pokoknya semuanya serba nanggung kalau bahasa indonesianya yaitu derita, payah, susah dan bikin bingung bagi yang ada dibelakangnya.
Dan kadang berkendara sambil ngobrol dan yang mbonceng pakai acara memeluk segala, bagaimana para jomblo yang kebetulan berada di belakangnya tidak jengkel,. Tanpa sengaja tingkah lakunya sudah menyakiti dan menyobek-nyobek hati para jomblo, terlebih lagi yang baru saja putus cintanya.
“Duhh pak lekkkkk,, rasane angel banget dituliskeâ€
Tulisan ini bukan untuk menyudutkan para ibu-ibu yang mengendarai motor, tapi sebagai evaluasi atas kesalahan-kesalahan yang tanpa sadar dilakukannya di jalan raya saat mengendari motor. Selain itu juga agar lebih sadar diri bahwa jalan raya itu bukan milik pribadi.Patuhilah rambu-rambu lalulintas biar aman dan jaga keselamatan. Mematuhi peraturan lalu lintas berbarti mengurangi kecelakaan untuk diri sendiri dan orang lain (pengguna lain).Â