Â
SAYA selalu percaya, tulisan resensi atau kritik film yang baik adalah yang paling sedikit memberi bocoran jalan cerita film di luar materi promosi yang diedarkan pihak pembuat dan distributornya. Dengan kata lain, yang paling sedikit mengandug spoiler.
Spoiler sudah sangat mudah ditemukan di mana-mana dan semakin sulit dihindari sekuat apapun kita berusaha menutup mata dan telinga. Menulis artikel berupa review maupun kritik film akan menyita waktu karena selain harus menonton filmnya bahkan sampai berulang kali, penulis juga harus memperkaya diri dengan banyak membaca literatur yang berhubungan dengan film tersebut guna memperkaya tulisannya.
Berikut ini beberapa tips yang semoga bisa menjadi tuntunan dalam membuat tulisan resensi dan kritik film.
Â
1.Hindari mengumbar sinopsis dan informasi-infomasi umum
Hindari menghabiskan banyak ruang hanya untuk sinopsis, jajaran pemeran, Â dan informasi-informasi umum lainnya yang sebenarnya bisa sangat mudah ditemukan karena bertebaran di jagat maya.
Pembaca yang membutuhkan sinopsis pasti akan langsung menuliskannya di kolom pencarian mesin pencari sementara pembaca yang benar-benar ingin membaca ulasan, seringnya, kesulitan mencari resensi dan penilaian atas suatu film yang sebenarnya sedang mereka butuhkan entah untuk memutuskan menonton film tersebut atau sekadar menambah informasi. Buatlah tulisan yang autentik dan unik. Menyadur adalah haram.
Â
2. Fokus hanya pada satu atau beberapa elemen
Fokuslah pada hal-hal yang kita pahami. Jangan terlalu banyak memberi penilaian pada unsur yang sebenarnya tidak terlalu kita pahami teorinya. Penilaian tanpa memahami dengan baik teori meski hanya dasar-dasarnya kebanyakan akan berujung pada ulasan yang dangkal dan sangat subjektif.
Perlu subjektifitas dalam menilai film tetapi kritikus atau pengulas harus punya alasan kuat untuk mendukung argumentasinya.
Â
3. Landasi opini dengan teori, data, maupun fakta
Hindari mengumbar emosi dan perasaan karena akan berujung pada penilaian yang juga terlalu subjektif. Jangan baper.
Â
4. Perhatikan ejaan dan struktur kalimat dalam menulis
Jangan terburu-buru dalam menulis. Perhatikan tanda baca, gunakan sturktur kalimat yang benar, hindari menggunakan istilah asing selama masih ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Â
5. Perkaya reverensi baik berupa film, musik, dan buku
Semakin banyak reverensi dalam kepala, semakin baik pula penulis dalam mengungkapkan gagasannya. Bahkan jika perlu buat perbandingan satu judul film dengan film lainnya.
Â
6. Optimalkan paragraf pembuka
Arus informasi digital sangatlah deras. Trennya, pembaca semakin cepat jenuh saat membaca artikel di layar komputer maupun smartphone. Pembaca umumnya hanya bertahan 5-10 detik pada satu laman sebelum memutuskan untuk meneruskan membaca atau menutup laman tersebut. Jika kalimat atau paragraf pembuka kurang berkesan, pembaca akan langsung lari.
Oleh sebab itu, satu-dua paragraf awal tulisan sangat menentukan sehingga harus digarap optimal. Jangan terlalu bertele-tele dan melenceng dari topik. Langsung gunakan kalimat-kalimat yang menarik dan lugas.
Â
7. Pilih judul yang sesuai dengan isi tulisan
Jangan terlalu bernafsu membuat judul yang bombastis padahal kita sadari isinya tidak sehebat judulnya. Hal ini berkaitan dengan membangun kepercayaan pembaca. Jika ulasan kita dianggap menarik dan bermanfaat, pemabaca pasti akan kembali lain waktu untuk membaca ulasan film lainnya. Jangan sampai pembaca kecewa dengan isi artikel yang tidak semenarik judulnya.
Â
8. Banyak berlatih
Â
9. Hindari rokok dan minuman keras
Â
10. Berhenti membaca artikel ini dan mari mulai menulis
Â
Good night and good luck.