Nada Untuk Asa, Sebuah Film Yang Mengajarkan Kita Tentang Hidup.

8 May 2016 23:41 8270 Hits 2 Comments

Sumber foto : http://duniaspasi.blogspot.co.id/2015/01/nada-untuk-asa-berani-hidup-lebih.html

Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=zYNPs6A3-zk

Dahulu sebelum saya mengetahui secara jelas semua arti hidup, saya selalu tidak bersyukur atas semua yang pencipta berikan kepada saya. Terlebih lagi saat itu saya juga tidak mempunyai rasa semangat dalam menjalani hidup saya menuju kesuksesan dunia dan akhirat.

Namun sebuah film berdurasi 98 menit yang dirilis pada 5 Februari tahun lalu memberikan saya arti dari sebuah hidup di dunia ini. Sehingga saya bisa menulis tulisan ini dalam keadaan hidup yang penuh rasa syukur dan semangat pantang menyerah. Nada untuk Asa, sebuah film berdurasi 98 menit yang diangkat dari novel karya Ita Sembiring yang berjudul sama dengan filmnya. Film ini diperankan oleh  Marsha Timothy, Acha Septriasa, Darius Sinathrya, Mathias Muchus, Wulan Guritno ,Nadila Ernesta ,Inong Nidya Ayu, Irgy Ahmad Fahrezy, Donny Damara, Butet Kartaredjasa, Tri Yudiman, Pongki Barata, Bayu Oktara ,Aurelia Devi, Bisma Karisma ,Sakurta Ginting dll.

Film yang dirilis tanggal 5 Februari 2015 ini memiliki cerita yang membuat kita lebih memperbaiki kehidupan yang terkadang tidak semangat ataupun tidak bersyukur dalam menjalani hidup. Charles Gozali sebagai sutradara dan penulis membuat sebuah film dari sebuah novel karya Ita Sembiring ini. Film ini mengisahkan seorang ibu bernama Nada yang diperankan oleh Marsha Timothy dan anak bungsunya bernama Asa yang diperankan oleh Acha Septriasa yang sama sama menjalani hidup di bawah penyakit AIDS. Dari kisah yang ada di dalam filmNada untuk Asa, kita bisa belajar beberapa hal tentang kehidupan ini.

 

Film ini mengajarkan kita untuk tidak salah dalam melakukan sesuatu dan berfikir ke depannya sebelum bertindak.

Pada awalnya Nada hidup dalam rumah tangga yang bahagia,  namun hidup memang tidak selalu diatas dan tidak selalu dibawah. Kebahagiaan tersebut berubah sedikit demi sedikit menjadi sebuah kesedihan saat suami Nada, Bobby yang diperankan oleh Irghy Ahmad Fahrezy meninggal. Meninggalnya Bobby mendapatkan fakta bagi Nada bahwa suaminya mempunyai penyakit AIDS karena tertular HIV saat selingkuh  dengan Wanda yang diperankan oleh Wulan Guritno.

Kesedihan dalam rumah tangganya semakin terlihat bahwa Nada sadar dirinya sudah tertular HIV oleh suaminya. Tidak hanya itu, Asa anak bungsunya pun tertular HIV oleh Nada, ibunya sendiri. Mungkin jika Bobby tidak melakukan selingkuh yang ia lakukan bersama Wanda jauh sebelum ia meninggal, rumah tangga Nada dan Bobby mungkin selalu terus bahagia dan semakin sempurna.

Dari film inilah kita harus menghindari untuk melakukan suatu perilaku yang salah. Dan juga kita harus berfikir kedepannya sebelum kita bertindak. Karena melakukan perilaku yang salah dan tidak berfikir sebelum bertindak tentu dapat melahirkan sebuah hal yang pasti tidak kita inginkan.

 

Film ini  mengajarkan kita agar peduli , sayang, dan perhatian dengan orang lain.

Nada sangat shock saat tau dirinya tertular HIV. Nada semakin putus asa dalam menjalani hidup ketika orang orang terdekatnya menjauhinya. Namun ada beberapa orang yang mempunyai rasa peduli dalam hidup seorang Nada yaitu Gita, adik Bobby yang diperankan oleh Nadila Ernesta dan juga orang tua Bobby. Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang  memerlukan orang lain, begitu juga dengan Nada. Rasa peduli, kasih sayang, dan perhatian terhadap Nada yang dilakukan oleh Gita dan juga orang tua Bobby melahirkan sebuah rasa semangat untuk hidup dalam diri Nada.

Bayangkan jika Gita dan orang  tua Bobby tidak bersikap demikian, mungkin Nada akan terus putus asa dalam menjalani hidupnya.

Dari film ini kita bisa belajar bahwa memperdulikan orang lain, sayang dan perhatian adalah hal yang sangat baik untuk kita lakukan. Begitu juga terhadap seorang penyandang disabilitas, kita harus peduli, sayang dan juga perhatian terhadap dirinya.

 

Film ini mengajarkan kita untuk mempunyai sifat pemaaf

Ketika suatu hari Nada mengunjungi makam suaminya, ia bertemu dengan Wanda, wanita yang pernah berselingkuh dengan Bobby dan menularkan HIV. Disana Nada dan Wanda sempat bertengkar, namun saat berpisah Nada mengucapkan bahwa dirinya sudah memaafkan kesalahan yang Wanda perbuat.

Dari film inilah kita belajar bahwa rasa dendam adalah hal yang sangat salah. Jadikanlah diri kita sebagai seorang yang pemaaf walau sebesar apapun kesalahan yang telah orang itu perbuat kepada kita.

 

Film ini mengajarkan kita untuk selalu semangat tanpa menyerah.

Rasa tertekan Asa yang tertular HIV dari ibunya semenjak kecil memang terus ada dalam hidupnya hingga besar.  Salah satunya saat dirinya dipecat di tempat dirinya bekerja karena tau Asa mengidap penyakit HIV. Disinilah sifat pantang menyerah Asa terlihat. Buktinya ia tetap melakukan sesuatu hal agar ia dapat menghasilkan uang dengan cara bisnis kue online dengan berbekal uang yang dirinya punya.

Bisnis kue onlinenya memang tidak begitu sukses, hal ini disebabkan pembeli tau bahwa pembuatnya mengidap penyakit AIDS. Pembeli pun akhirnya membatalkan pesanannya dari pada tertular HIV. Namun hal itu tidak membuat Asa berhenti, ia terus pantang menyerah dalam melakukan usahanya agar sukses.

Dari sifat Asa inilah kita bisa  belajar bahwa pantang menyerah adalah satu satunya pilihan yang harus kita lakukan dalam berusaha meraih impian tersebut. Di film ini Asa mengajarkan kita bahwa gagal bukanlah akhir dari menuju impian, tetaplah pantang menyerah dan tidak putus asa.

 

Ending film ini begitu membuat kita terharu. Di akhir ceritanya, Asa merasa bahagia bersama Wisnu yang diperankan oleh Darius Sinathrya , seorang pria yang sudah lama bertemu dengan Asa dan dapat menerima diri Asa. Walaupun Wisnu mengetahui bahwa Asa mengidap penyakit AIDS, ia dapat menerima dan mencintai Asa sepenuh hati.

Kisah yang ada didalam film Nada untuk Asa ini membuat kita dapat belajar beberapa hal tentang kehidupan ini agar menjalankannya lebih baik. Menurut saya film ini mempunyai cerita yang sangat baik, dan juga begitu terasa cocok ketika kita kurang memiliki rasa semangat yang tinggi

 

 

Sumber foto : http://duniaspasi.blogspot.co.id/2015/01/nada-untuk-asa-berani-hidup-lebih.html

                   http://www.muvila.com/film/review/movie-review-nada-untuk-asa-hiv-bukan-vonis-mati-                            1502112.html

Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=zYNPs6A3-zk

 

About The Author

Rezza Kurniawan 17
Novice

Rezza Kurniawan

i have dream
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Rezza Kurniawan