Ada yang baru dari Plimbi.com: desain, fitur, dan labelisasi penulis. Desain dan layoutnya lumayan nyaman dibaca. Tidak hanya nyaman dibaca, pencarian artikel terbaru juga relatif lebih memudahkan bagi para pembaca. Header juga semakin kinclong, apalagi bagi para penulis yang masuk Headline pasti seneng dong.
Tetapi, di tengah desain dan lay outnya yang semakin nyaman, ada gangguan saat membaca artikel-artikelnya. Padahal Plimbi banyak kedatangan penulis baru, termasuk saya yang tadinya silent reader. Â Gangguan itu datang dari iklan adsense yang tempatkan di tengah-tengah. Lagi asyik-asyik baca, eh ada noise nyempil di tengah.
Bukan hanya mengganggu, tetapi juga merampas hak ruang para citizen journalis dan penulis yang sudah mulai tergerak untuk menulis di Plimbi.com.
Teringat dengan polemik iklan yang dibuat oleh UGC ternama kira-kira tahun 2012, tiba-tiba ada iklan shampoo persis di tengah-tengah tulisan. Iklan tersebut memang dibuat seestetik mungkin. Apalagi dengan bintang iklan cantik. Namun para blogger saat itu merasa hak ruangnya dirampas oleh media tersebut. Walaupun mereka gratis, tetapi para penulis itu justeru yang selama ini menghidupkan UGC tersebut.
Karena pengelola sadar betul, tanpa adanya penulis pada medianya, mungkin media tersebut tidak akan sebesar sekarang. Sampai meliliki fans panatik segala dan hidup berbagai komunitas di dalamnya. Para pengelola juga sadar bahwa tidak sedikit ide-ide yang datang dari para penulisnya telah banyak menghidupkan kegiatan kopdar setiap pekan sekaligus tahunan.
Ini juga menjadi pelajaran bagi Plimbi.com yang sudah mulai kedatangan penulis-penulis baru. Bagaimana pun penulis punya hak privasi agar tulisannya tidak terganggu oleh iklan – iklan apapun. Apalagi tidak ada penawaran sebelumnya terhadap penulis tersebut. Apalagi sharing provit dari hasil iklan tersebut, kecuali mungkin untung penulis beruntung yang terpilih tulisannya masuk kategori tulisan terpilih atau dengan skor terbanyak.
Selain pertimbangan soal hak ruang bagi penulis. Adanya iklan di tengah tulisan juga mengganggu, sehingga Plimbi terkesan kacangan, padahal masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan oleh Plimbi untuk memasang iklannya.
Sebagai pertimbangan, mungkin iklan bisa ditempatkan pada bagian atas tulisan sebelum judul ataupun setelah di bawah tulisan agar tidak mengganggu pembaca yang sedang berasyik masyuk dengan Plimbi.
Semoga masukan ini bisa dipertimbangkan atau diterima dengan lapang dada. Tidak bermaksud untuk menjatuhkan hanya berusaha untuk membuat nyaman menulis di Plimbi.com yang sudah mulai kerasan.
Terima kasih Plimbi
Â