23 November 2002: Barcelona 0-0 Real Madrid
Di Stefano mungkin membangun persaingan dan Cryuff mengintensifkan persaingan, Luis Figo – pindah dari Barcelona langsung ke Real Madrid dengan nilai transfer memecahkan rekor dunia – menjadi lambang rivalitas mereka.
Figo adalah salah satu pemain terbaik dunia, ikon Barcelona ketika Real Madrid membuatnya menjadi proyek Galactico mereka. Fans Barcelona tidak pernah memaafkan mantan pahlawan mereka yang satu ini.
Saat kembali untuk kedua kalinya ke Camp Nou dia dimandikan dengan perlakukan kasar dan dilempari benda-benda setiap kali dia mengambil tendangan sudut yang membuat pertandingan dihentikan sekitar 20 menit. Ketika pemain meninggalkan lapangan terlihat salah satu benda yang dilempar ke lapangan adalah kepala babi.
Memang pertandingan ini tidak begitu sebagus pertandingan El Clasico lainnya dan akhir skornya tidak seperti yang diharapkan, 0-0, tetapi insiden kepala babi membuat laga ini terus diingat dan menjadi pelajaran bagi judas lainnya.
Â
19 November 2005: Real Madrid 0-3 Barcelona
Dari semua kebencian antara kedua klub masih ada momen-momen di mana Real dan Barca saling memberi penghargaan dan ini adalah salah satu dari laga tersebut.
Di era ini Ronaldinho hampir tak bisa dibendung, menontonnya sangat menyenangkan tak memandang siapa yang Anda dukung. Dan fans Real Madrid memberikan buktinya karena mereka semua standing ovation untuk penampilan bintang Brasil ini di El Clasico.
Ronaldinho seperti menari-nari melewati pertahanan Real Madrid untuk mencetak gol kedua dari dua golnya yang indah. Di sini suporter Real Madrid yang ada di stadion langsung memberi standing ovation karena luar biasanya penampilan pemain yang satu ini.
Sedikit mengenai transfer Ronaldinho, tersiar kabar kalau sebelum pindah ke Barcelona, Real Madrid juga terpukau melihatnya, namun karena wajah Ronaldinho tak tampan dia dianggap tak bisa dijadikan Galacticos sehingga akhirnya Barca yang mendapatkannya.
Berikutnya era Barcelona