Plimbi V2: Transformasi, Strategi Jitu Agar Melesat Maju

8 Apr 2016 13:44 3694 Hits 8 Comments Approved by Plimbi
Ketika persaingan bisnis di era digital semakin ketat, maka transformasi dan inovasi adalah solusi agar perusahaan tetap bertahan

Transformasi, sebuah kata yang kemudian menjadi patokan mengenai perjalanan seseorang atau kelompok untuk ke arah yang lebih baik. Dan tidak mengherankan jika tranformasi menjadi wacana yang terus dibahas dalam wacana organisasi di abad ini. Jika kita menilik lebih dalam mengenai makna dari kata tersebut akan ada banyak proses yang harus dilalui, transformasi diyakini sebagai proses yang membuat organisasi atau perusahaan menjadi lebih sukses, unggul dan mampu terus bertahan di masa depan. Organisasi tanpa transformasi, maka yang akan terjadi adalah mandek, tertingal dan kemudian runtuh, hancur dan menghilang, hanya menunggu waktu.

 

Sederhananya, transformasi adalah proses penciptaan dan proses perubahan secara menyeluruh dalam bentuk, fungsi dan struktur yang baru. Melakukan transformasi berarti melakukan hal baru yang belum pernah muncul sebelumnya, atau bahkan mungkin tidak pernah terbesit di pikiran sebelumnya. Dan jika kita membahas mengenai tranformasi, kita akan berbicara mengenai segala aspek yang kemudian bisa menentukan masa depan dari organisasi atau perusahaan. Dan kali ini, penulis akan mencoba untuk mengaitkannya dengan Plimbi yang melakukan tranformasi, sebuah strategi jitu untuk tetap terus maju. Belum cukup, dalam artikel ini juga akan dibahas beberapa media ternama yang gulung tikar karena gagal untuk menghadapi era digital.


Jika kita berbicara tentang Plimbi versi baru, tentu ada beberapa hal yang sangat menarik. Karena tentu saja, Plimbi V2 yang belum lama dirilis ini telah memberikan banyak kemudahan serta kenyamanan, baik kepada para author atau para pembacanya. Namun, kali ini penulis tidak akan mereview Plimbi V2 karena hal itu sudah dilakukan oleh para author atau tim editor Plimbi sendiri, tapi penulis akan menilik dari sisi yang berbeda, simak ulasannya.

 

Seperti yang sudah diketahui, Plimbi V2 sudah diluncurkan beberapa waktu lalu, tidak hanya dari segi grafis, tapi juga dari semua konten yang sudah diperbaiki dari versi sebelumnya. Lantas, pertanyan yang kemudian muncul adalah, mengapa hal itu dilakukan? Apa tujuannya?

Plimbi V2: Transformasi, Strategi Jitu Agar Melesat Maju

Gambar via educatorstechnology.com

Dan jika kita amati dan teliti, bahwa transformasi serta inovasi memanglah harus dilakukan jika ingin bertahan sebagai perusahaan, karena tak pelak, banyak perusahaan yang kemudian gulung tikar karena tak bisa melakukan tranformasi dan inovasi. Beberapa kasus belakangan ini bisa menjadi contoh, bagaimana anarkisme dari para perusahaan taksi atau ojeg yang merasa dirugikan karena munculnya pesaing baru yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dewasa ini.

 

Perkembangan teknologi saat ini memicu para pelaku ekonomi untuk melakukan inovasi, gelombang informasi tersebar cepat, bak bola salju yang terus membesar ketika menggelinding ke bawah, berbagai media online bermunculan, keuntungan bagi masyarakat yang bisa mengakses berita dengan cepat, peluang baru bagi para pengusaha dan investor yang melirik internet menjadi lahan bisnis baru, namun menjadi momok yang menakutkan bagi media cetak, bagaimana tidak, beberapa media ternama Indonesia harus gulung tikar karena Oplah mereka semakin menurun dan tidak menguntungkan dikarenakan internet yang bisa dengan mudah diakses masyarakat. Dari beberapa pengamatan dan penelusuran, setidaknya ada empat media cetak besar Indonesia yang runtuh di tahun 2015 silam, dan di tahun 2016 ini, tidak menutup kemungkinan yang lain akan menyusul.

penutupan Sinar Harapan

Gambar via yellowcabin.com (Sinar Harapan, edisi Kamis (31/12/2015) yang mengumumkan penutupan koran)

Dilansir dari hptekno.com, Beberapa media besar Indonesia ini pada akhirnya runtuh juga, mereka adalah Sinar Harapan, Harian Bola, Jakarta Globe dan Koran Tempo Minggu. Seperti yang kita ketahui, bahwa Sinar Harapan yang berhenti pada 1 Januari 2016, baik versi cetak maupun daring. Sinar Harapan pertama kali terbit 27 April 1961 di Jakarta. Bersama grup Kompas dan Tempo, Sinar Harapan merupakan media besar di dekade 80-an. David Gill di buku Pers di Masa Orde Baru (2011) menulis bahwa media ini merupakan koran dengan jumlah ekemplar dan penerima iklan terbesar kedua setelah Kompas.

 

harianbola

Gambar via fandom.id

Tabliod Bola mencoba mempertahankan dan menambah jumlah pembaca dengan menerbitkan Harian Bola pada 7 Juni 2013 silam, hanya bertahan sekitar 2.5 tahun, Harian Bola memilih tutup pada 31 Agustus 2015, langkah Bola menutup Harian Bola juga disertai dengan pemecatan wartawannya, sementara itu, untuk Tabloid Bola sendiri saat ini masih naik cetak. Selanjutnya adalah Jakarta Globe yang merupakan koran berbahasa Inggris. Terbit pertama kali pada 12 November 2008. pada 15 Desember 2015, koran Jakarta Globe berhenti naik cetak, dan mereka mengaku bahwa ongkos produksi terus naik sementara jumlah pembaca menurun drastis karena kalah persaingan dengan media internet.

 

Koran Tempo edisi Minggu tidak terbit lagi sejak 11 Oktober

Gambar via medeka.com

Koran Tempo Minggu yang sejak 11 Oktober 2015 silam tidak terbit. Koran Tempo Minggu digabung menjadi Koran Tempo Sabtu, sehingga dinamakan Koran Tempo Akhir Pekan. Oplah yang hanya 60 ribu eksemplar menjadi salah satu alasan penutupan Koran Tempo Minggu.

12

Gambar via viriyaps.wordpress.com (edisi terakhir Jakarta Globe)

Beberapa media di atas merupakan media-media besar di negara ini, dengan sejarah panjang dan mengesankan pada waktunya, tidak sedikit juga orang-orang hebat di dunia jurnalistik lahir dari media-media tersebut. Tapi apa daya, karena oplah yang terus menurun dan banyaknya media online yang kemudian direspon dengan sangat baik oleh masyarakat, membuat beberapa media ternama Indonesia itu harus mengambil keputusan pahit, karena strategi dan semua jalan yang dicoba telah gagal, kini mereka hanya menjadi sebuah cerita di dunia jurnalistik Indonesia.

Driver Go-Jek Dikeroyok Belasan Sopir Taksi

Gambar via skanaa.com

Beberapa kasus mengenai tutupnya beberapa media besar Indonesia yang tak mampu bersaing lantaran tidak adanya iklan yang masuk menjadi salah satu contoh, jika sebuah transformasi dan inovasi harus dilakukan. Baru-baru ini, munculnya keberadaan kendaraan umum berbasis aplikasi memicu demo besar-besaran dari sopir taksi yang menolak hal itu. Sebuah kejadian yang disorot dunia karena pada akhirnya, demo itu berakhir dengan chaos, anarkisme yang kemudian justru menyudutkan mereka, karena masyarakat mayoritas tak ada yang menyukai arogansi para supir taksi. Masih dalam frame yang sama, Gojek di awal kemunculannya dan bahkan mungkin hingga kini masih terjadi beberapa gesekan dengan ojek pangkalan. Pertikaian yang secara otomatis menambah ruwetnya negeri ini, karena masyarakat tingkat bawah merasa dicekik oleh melambungnya harga-harga kebutuhan pokok.

Demo Sopir Taksi Anarkis

Gambar via foto.bisnis.com (kericuhan saat unjuk rasa supir taksi menentang keberadaan taksi berbasis online)

Beberapa contoh kasus di atas menjadi cerminan, jika sebuah tranformasi dan inovasi harus dilakukan, terlebih bagi perusahaan atau organisasi yang ingin tetap bertahan di era yang serba digital ini. Dan Plimbi tampaknya juga menganalisa hal tersebut, sehingga melakukan perbaikan di segala sektor, meningkatkan resolusi gambar, menampilkan headline yang lebih lebar, memanjakan para penulisnya dengan menambah fitur Informasi Author, mempercantik informasi author profile, menambilkan kolom submit artikel, agar pengunjung tahu jika mereka bisa menjadi penulis di Plimbi, memberikan sentuhan baru untuk detail artikel.

Plimbi V2: Tranformasi, Strategi Jitu Agar Melesat Maju

Gambar via Plimbi.com

Plimbi juga menggunakan jenis font yang berbeda, untuk memanjakan pembaca dan author, masih belum cukup, Plimbi juga memberikan Heading 3 dengan ukuran yang lebih besar, selanjutnya tampilan kanal utama dan kategori menjadi lebih segar, dan sentuhan menarik lainnya adalah tampilan mobile yang lebih responsif, beberapa poin yang dituliskan oleh tim Plimbi tersebut setidaknya menjadi sebuah strategi, bagaimana bertahan di industri ini. Melakukan tranformasi dan inovasi, adalah cara terbaik bagi kita semua (jika) ingin bertahan dan mencapai kesuksesan, karena anarkis dan arogansi sama sekali takkan memberikan solusi.

About The Author

Nana 45
Ordinary

Nana

Karena, menulis itu menyenangkan...
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel