Bebek Goreng Cetar ala Bebek Kaleyo yang Benar-Benar Cetar

4 Apr 2016 10:42 4824 Hits 2 Comments Approved by Plimbi
Bebek Kaleyo ini selalu ramai sebab makanan-makanannya memang sungguh enak dengan harga yang masuk akal dan tidak membuat kantong kering. Mereka selalu berinovasi dengan menghadirkan sesuatu yang baru, termasuk bebek cetar yang saya baru makan. Setiap kali saya hadir ke tempat makan ini, semua pelayan sangat ramah dalam mengerjakan tugasnya dan hal ini sangat penting untuk bisa memanjakan pecinta kuliner agar mau selalu kembali ke tempat ini.

Beberapa tahun belakangan ini, usaha kuliner bebek makin menjamur di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Jakarta. Masyarakat punya alternatif jenis unggas selain ayam. Meskipun sama-sama unggas namun banyak mengatakan daging bebek lebih gurih dibandingkan ayam. Sayangnya daging bebek cenderung keras jika kurang pandai memasaknya. Salah satu restoran bebek paling terkenal di Jakarta adalah Bebek Kaleyo.

Kemarin saya berkesempatan mencicipi Restoran Bebek Kaleyo di bilangan Tebet, kurang lebih 200 meter jika berjalan kali dari Stasiun Tebet. Restoran ini bisa dikatakan sangat luas untuk sebuah restoran bebek jika dibandiingkan dengan restoran-restoran sejenis lainnya. Saya sendiri lupa menanyakan ke waiter atau waitressnya terkait jumlah maksimal kapasitas  pengunjung. Siang itu karena jam makan siang, sudah dipadati oleh pengunjung, terlihat banyak pengunjung dari pegawai kantor yang menggunakan pakaian formil.

Ini bukan pertama kalinya saya menyantap bebek di restoran ini, tapi biasanya saya makan bebek goreng yang biasa. Ternyata ada menu baru yang belum pernah saya coba yakni Bebek Cetar, yang sepertinya terinspirasi dari jargon populer selebritis Indonesia, Syahrini. Bebek Cetar ini merupakan bebek goreng dengan menggunakan bumbu khas madura. Bumbunya sendiri cukup pedas untuk saya. Tekstur bumbunya sedikit mirip bumbu rendang tapi lebih pedas rasanya. Bebek gorengnya seperti biasanya di bebek kaleyo rasanya sangat enak. Empuk, renyah, dan tidak terlalu kering.

Saya memilih nasi merah yang lebih rendah kalorinya dibanding nasi putih untuk menemani santapan saya. Untuk minumannya, saya memilih jus belimbing sebab siang itu agak panas saya ingin mencoba minuman  yang dingin dan menyegarkan. Jusnya sangat enak karena belimbingnya memang murni dari buahnya bukan dari sirup.

Selain bebek cetar di atas, Restoran Bebek Kaleyo juga menawarkan banyak varian dari bebeknya seperti bebek panggang, bebek rica-rica, bebek sambal hijau, sampai bebek utuh juga tersedia di restoran ini. Ketika saya menanyakan ke pelayan menu mana yang paling favorit, ia mengatakan semuanya menjadi favorit, tidak ada yang dominan. Yang unik di restoran ini adalah mereka menyediakan dimsum sebagai menu alternatif bagi pengunjung. Tapi saya tidak tahu apakah ini ada di semua cabang atau tidak.

Bebek Kaleyo ini selalu ramai sebab makanan-makanannya memang sungguh enak dengan harga yang masuk akal dan tidak membuat kantong kering. Mereka selalu berinovasi dengan menghadirkan sesuatu yang baru, termasuk bebek cetar yang saya baru makan. Setiap kali saya hadir ke tempat makan ini, semua pelayan sangat ramah dalam mengerjakan tugasnya dan hal ini sangat penting untuk bisa memanjakan pecinta kuliner agar mau selalu kembali ke tempat ini. Sungguh pengalaman kuliner menarik lainnya untuk saya.

Tags

About The Author

Arsha Culinary 34
Ordinary

Arsha Culinary

love to write anything especially about trip culinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel