7 Film Indonesia yang Berpengaruh Setelah “Mati Suri” Selama Satu Dekade

29 Mar 2016 17:35 4353 Hits 1 Comments Approved by Plimbi
Beberapa film yang menjadi tonggak kesuksesan dan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan film Indonesia setelah "mati suri"

Lima belas tahun terakhir ini, film Indonesia mengalami  kemajuan dibandingkan era 90-an. Kemajuan tersebut tampak terlihat dari banyaknya film yang diproduksi tiap tahunnya. Dan jumlah penonton yang menonton film Indonesia yang meningkat menjadi faktor yang berpengaruh.

Tengok saja data dari filmindonesia.or.id yang mencatat bahwa jumlah penonton film Indonesia terus meningkat. Tahun 2015 contohnya, setidaknya ada 10 film yang mencatatkan rekor jumlah penonton diatas 400 ribu. Tiga film teratas di tahun tersebut bahkan mencatatkan jumlah penonton lebih dari satu juta penonton. Sementara di tahun 2014, àhanya ada dua judul film yang mencatatkan jumlah lebih dari satu juta penonton.

Peningkatan jumlah penonton film Indonesia  ini merupakan sesuatu yang sangat bagus.  Itu berarti film Indonesia sudah mulai banyak dinikmati oleh para penonton di bioskop.

Yang perlu dicatat bahwa apa yang terjadi dengan film Indonesia hari ini tidak lepas dari film-film yang muncul setelah era reformasi. Film-film itulah yang menjadi tonggak dan memiliki pengaruh besar terhadap perfilman Indonesia.

Pasalnya, film Indonesia sempat mengalami "mati suri" selama lebih dari satu dekade (sekitar awal 90-an sampai awal 2000). Untungnya mati suri tersebut tidaklah terlalu berlanjut di dekade selanjutnya. Hal ini ditenggarai dengan adanya beberapa film yang menjadi tonggak kesuksesan dan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan film Indonesia berikutnya.

Beberapa film yang dimaksud adalah sebagai berikut.


1. Ada Apa dengan Cinta?

Film "Ada Apa dengan Cinta?" adalah sebuah kesuksesan terbesar yang mampu meningkatkan gairah menonton orang Indonesia untuk menonton film Indonesia.  Film yang dirilis tahun 2001 ini menjadi buah bibir dan legendaris sehingga kemudian, Miles Productions, selaku rumah produksi yang membuat film ini menghadirkan kembali sekuelnya.

Kesuksesan "Ada Apa dengan Cinta?" tak lepas dari akan dahaganya film Indonesia berkualitas pada masa itu. Tak ayal, film ini mampu meraup lebihd ari satu juta penonton. Film ini jugalah yang kemudian memengaruhi hadirnya film bercitra rasa sama berikutnya.

 

2.  Petualangan Sherina

Sebelum sukses dengan "Ada Apa dengan Cinta?", Miles Production pernah sukses pula dengan sebuah film musikal untuk anak-anak berjudul "Petualangan Sherina". Film ini mendapat bagus dari penonton Indonesia dengan banyaknya orang yang menonton film ini. Terbukti, Mira Lesmana, produser film ini kemudian dijuluki wanita 1 milyar karena film ini mampu menghadirkan pendapatan sampai 1 Milyar.

 

3. Jelangkung

Rizal Mantovani dan Jose Poernomo adalah dua orang yang mampu menghadirkan sebuah film hantu yang menarik perhatian, "Jelangkung". Film yang muncul tahun 2001 mendapat sambutan yang bagus dari penonton. Tercatat, saat 1,3 juta penonton menonton film yang kemudian terkenal dengan tagline "Datang tak dijemput, pulang tak diantar" ini.

Berkat film Jelangkung pula, kemudian muncul film Indonesia bertipikal sama, yakni horror. Karena itulah, "Jelangkung" bersama "Petualangan Sherina" dan "Ada Apa dengan Cinta?" menjadi tiga film pionir kebangkitan film Indonesia.


 

4. Gett Married

Ramainya film komedi yang berseliweran di bioskop tanah air, tidak terlepas dari beberapa film komedia yang pernah ada. Sebut saja Jomlo, Nagabonar Jadi Dua, dan Get Married. Get Married menjadi pilihan yang berpengaruh karena film ini cukup diterima oleh penonton Indonesia. Jumlah  penonton 2,2 juta menjadi buktinya.

Tapi yang membuat Gett Married menjadi salah satu film berpengaruh adalah karena film ini tak sekadar membuat produsen menghadirkan film serupa. Get Married juga menghadirkan banyak sekuel yang juga sukses di pasaran. Tak pelak, empat sekuel dirilis setelah kesuksesan film Get Married yang tayang tahun 2007 ini.


 

5. Ayat-ayat Cinta 

Tren film bertema cinta karena pengaruh "Ada Apa dengan Cinta?" mulai mereda semenjak tahun 2009 keatas. Penyebabnya adalah kehadiran film cinta yang dibalut dengan nuansa agama, "Ayat-ayat Cinta".

Betapa tidak, film yang disutradari oleh Hanung Bramantyo ini mampu menyihir banyak orang. Jumlah penonton film ini meledak, yakni sampai 3.5 juta lebih. Peningkatan jumlah penonton karena faktor banyaknya grup pengajian ibu-ibu yang menonton bareng film ini. Berkat film Ayat-ayat Cinta pula, banyak film lain yang bernuansa Islami dibuat. Apalagi dengan komoditi jilbab yang sedang naik daun.

 


6. Laskar Pelangi

Pada tahun yang sama dengan kehadiran film "Ayat-ayat Cinta" (2008), Laskar Pelangi mencuri perhatian banyak orang. Tak tangung-tanggung, 4,6 juta penonton menyaksikan film yang menceritakan 10 anak luar biasa di sebuah sekolah di Sumatra.


Film ini menjadi pionir kehadiran film lainnya yang sejenis. Yakni, film-film inspiratif  yang umumnya diangkat dari sebuah novel. Yah, karena Laskar Pelangi juga adalah sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel. Sebuah tren yang kemudian terus berlanjut sampai sekarang.


 

7. Habibie & Ainun

Tahun 2012, sebuah film kembali menghebohkan perfilman nasional. Film itu adalah "Habibie & Ainun". Film yang diangkat dari memoir yang ditulis Habibie untuk mengenai mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, dalam buku Habibie dan Ainun ini mampu menyedot 4.4 juta penonton lebih.

Film ini juga sukses menghadirkan Reza Rahardian (yang berperan sebagai Habibie) yang kemudian dikenal sebagai aktor kawakan dan mendapat tawaran main film yang banyak. Kehadiran film ini juga jadi pionir film-film lainnya yang bertema biopic dari tokoh-tokoh ternama.

 

Nah, itulah 7 film Indonesia yang cukup berpengaruh setelah "mati suri" selama satu dekade lebih. Setujukah dengan daftar ini? Atau punya pendapat sendiri? Mari berdiskusi di komentar.

 

About The Author

Yuda Anggara Kusuma 32
Ordinary

Yuda Anggara Kusuma

masih belajar menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel