dari pada rokok, lebih baik jajan

16 Mar 2016 08:45 3637 Hits 3 Comments
ilustrasi perempuan merokok

Merokok, bisa jadi hal yang biasa dan wajar kalau dilakukan seorang pria. Tapi apa jadinya jika perempuan merokok?. Ada dua penafsiran ketika melihat perempuan menghisap rokok. Pertama bisa jadi karena memang pecandu rokok. Kedua karena memang gaya-gayaan biar kelihatan gaul dan keren.

Untuk alasan pertama saya kira sudah tidak perlu didebatkan, kalau memang  sudah nyandu mau diapakan lagi, gak perlu dikomentari, yang bisa hanya disembuhkan. Nah untuk yang gaya-gayaan (biar dibilang wah) ini yang perlu dikomentari.

Memang tidak ada larangan perempuan untuk merokok, tapi kalau dilihat dari sikap sekiranya memang kurang pas. Tapi tidak semua memandang negatif perempuan merokok.  Menurut saya, baik perempuan maupun laki-laki tidak masalah merokok, asal sudah punya pengahsilan sendiri. Yang tidak bikin tenang di hati jika melihat anak muda yang masih duduk di bangku sekolah ataupun kuliah (yang mengandalkan uang orang tua). Apa coba untungnya meraka (yang masih sekolah dan kuliah) merokok. Saya pikir kok malah bikin sengsara diri sendiri. Kan lebih enak kalau uang yang digunakan untuk beli rokok digunakan untuk makan.

Berpikir lebih ekonomis memang sangat perlu apalagi dikalangan pelajar. Masih mengandalkan uang dari orang tua, tapi sudah sok-sokan merokok. Kalau di sekolah mungkin masih umpet-umpetan untuk merokok, mau merokok di halaman sekolah juga ada pengawasan dari guru sekolah. Paling-paling waktu bisa "mencuri" untuk merokok diwaktu pulang sekolah, nongkrong di warung, menunggu angkutan dan juga di dalam angkutan.

Kalau anak kuliah, ini sangat bebas. Karena memang sudah tidak ada pengawasan atau larangan dari pihak kampus dan juga jauh dari orang tua. Sudah sangat enjoy untuk merokok. Selain karena pergaulan, dan merasa kurang gaul kalau gak merokok, mau tidak mau ikut menghisap rokok. Gak berpikir bagaimana orang yang ada di rumah bontang-banting memeras keringat untuk membiayai keluarga dan membayar kuliah. Eh di luar sana anaknya malah gaya-gayaan dan "membakar" uang seenaknya saja.

Bukan jadi masalah kalau orang tua mempunyai kekayaan yang tidak habis tujuh turunan. Tapi kalau dari keluarga pas-pasan. Akan lebih baiknya kan uangnya digunakan beli makan atau keperluan lain  yang lebih bermanfaat.

Selain tidak baik di kantong kan juga tidak bagus untuk kesehatan, bukan sok bijak sih. Tapi asal tahu diri saja, dimana tempat yang pas untuk merokok, dimana orang di sekitar tidak merasa terganggu dengan asap rokok. Asal tahu diri saja, kalau memang uang masih ngandelin kiriman orang tua,  "mbok ya oo gak sah kemaki ngrokok mbarang.."

Ngomong-ngomong soal rokok, kok jadi keingat pejabat yang melakukan tingkah konyol. Sudah tahu ruangan dilarang morok, kok ya masih saja nekat merokok. Ya diusir deh jadinya.  Kalau memang "kebelet" merokok kan bisa cari ruang untuk merokok. Kan sekarang sudah banyak ruangan khusus merokok. Lhah kalau pejabatnya saja sudah suka melanggar aturan? Mau dibawa kemana negeri ini. "Mau dibawa kemana jhonn.. Duh aduhh"

Tags

About The Author

Abdus Salam 36
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel