Yang pertama adalah ekspresi “Love†yang diganti menjadi “Chou ii ne!†dalam Facebook berbahasa Jepang. “Chou†pada bahasa Jepang bisa berarti “sangat†dan biasanya sering digunakan oleh para remaja di Jepang.
Yang kedua adalah ekspresi “Haha†yang diganti menjadi “Ukeru ne.†Pada bahasa Jepang, “Ukeru†memiliki arti “menerima.â€
Namun setelah saya lihat-lihat di forum-forum dan film-film berbahasa Jepang, “Ukeru ne†ternyata dipergunakan di dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengganti kata “hal tersebut lucu.â€
Yang ketiga adalah ekspresi “Wow†yang diganti menjadi “Sugoi ne†pada Facebook berbahasa Jepang. Untuk ekspresi yang satu ini menurut saya sudah pas. Karena baik “Wow†ataupun “Sugoi ne†dalam bahasa Jepang memiliki makna yang sama yaitu mengekspresikan kekaguman terhadap sesuatu yang menakjubkan atau bahkan menakutkan.
Kemudian yang keempat adalah ekspresi “Sad†yang pada Facebook berbahasa Jepang diganti menjadi “Kanashii ne.†Untuk yang satu ini juga sepertinya saya rasa sudah pas.
Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa tidak menggunakan “Kanashii†saja yang arti secara literalnya adalah “sad†di dalam bahasa Inggris dan malah menjadi “kanashii ne†yang jika diartikan ke dalam bahasa Inggris menjadi “that’s sad�
Lalu yang terakhir adalah ekspresi “Angry†yang diganti menjadi “Hidoi nâe†pada Facebook berbahasa Jepang yang juga mungkin membuat saya sedikit bingung kenapa substitusinya seperti ini.
Saya bingung karena kenapa “Hidoi ne†yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kejamnya†atau ke dalam bahasa Inggris menjadi “that’s awful†bisa dijadikan sebagai substitusi ekspresi “Angry.â€
Tapi ya sudahlah, karena bahasa Jepang saya masih “cetekâ€Â jadi saya juga tidak begitu mengerti alasan substitusi kata tersebut. Setidaknya kelima ekspresi baru tersebut tidak diganti menjadi hal-hal yang sebelumnya ada di benak pikiran saya.
Seperti ekspresi “Love†menjadi simbol untuk “Tempat pengisian Health Pointâ€, “haha†menjadi “saya mau bersinâ€, “wow†menjadi “takoyakiâ€, “sad†menjadi “wajah saya berminyak†dan “angry†menjadi “mereka yang berkepala botak, hati-hati terbakar sinar matahari.â€