2. Yursil Ihza Mahendra
Orang yang paling lantang untuk menantang Ahok adalah Yusril Ihza Mahendra. Belakangan, mantan mentri sekretaris negara tersebut bersuara bahwa ia siap maju menjadi calon gubernur Jakarta.
Pendeklarasian Yursil sebagai kandidat kuat calon gubernur DKI Jakarta dilakukannya pada Sabtu, 6 Februari 2016. Ia mengklaim telah mendapat banyak dukungan dari masyarakat dan juga beberapa partai. Ia bahkan menyatakan diri siap head to head dengan Ahok. Artinya, ia ingin agar Pilkada DKI Jakarta nanti hanya ada nama Yusril dan Ahok. Persis seperti Pilpres yang hanya terdiri dari dua pasangan calon.
Lalu, apakah Yursil Ihza Mahendra cukup layak memimpin DKI Jakarta? Penelitian saya sendiri, yah, Yusril layak memimpin DKI Jakarta. Pengalamannya yang mentereng sebagai birokrat dan pernah menjadi salah satu tokoh sorota pada era reformasi, menjadi bekal yang kuat.
Latar belakang hukum, baik sebagai dosen maupun pengacara, menjadi modal lain yang kuat bagi Yusril. Dia mengerti seluk-beluk hukum, UU, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan peraturan pemerintah.
Tapi, tentu hal itu tak cukup dijadikan modal saja. Yusril harus menonjolkan diri sebagai kandidat yang benar-benar kuat dan tidak hanya wacana saja. Dia harus membangun tim seperti Ahok, yang punya tim bernama Komunitas Temah Ahok. Meski didukung dari berbagai partai, saya yakin dukungan tersebut tidak merepresntasikan partai tetapi lebih kepada dukungan pribadi dari anggota partai politik tertentu.
Saya pikir, masih cukup banyak waktu bagi Yusril untuk maju. Apalagi, lembaga penelitian Cyrus Network yang membujuknya untuk maju ke DKI 1. Tentu, Cyrus Network, yang juga merupakan lembaga konsultan politik pun bisa menjadi sokongan kuat bagi professor kelahiran 5 Februari 1956Â iniuntuk mendapat perhatian publlik dengan respon positif.