25 Peristiwa Astronomi di Sepanjang Tahun 2016

14 Feb 2016 17:40 8454 Hits 0 Comments
Ada banyak hujan meteor di sepanjang 2016!

11. 30 Juli 2016 – Hujan Meteor Delta Aquarid Selatan

Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Delta Aquarid via universetoday.com

Hujan meteor Delta Aquarid dimulai tanggal 12 Juli- 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 16 meteor per jam pada tanggal 30 Juli. Hujan meteor yang akan tampak dari rasi Aquarius ini berasal dari sisa debu komet Marsden and Kracht. Rasi Aquarius akan terbit jam 8 malam, dan pengamatan bisa dilakukan sampai jelang fajar.

 

12. 12 Agustus 2016 – Hujan Meteor Perseid

Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Perseid via timeanddate.com

Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus, hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 12 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 150 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus.

Bulan yang sedang cembung besar menjadi polusi cahaya bagi langit. Tapi pengamatan bisa dilakukan sejak tengah malam setelah rasi Perseus terbit. Bulan terbenam jelang tengah malam. Karena itu pengamatan sebaiknya dilakukan setelah Bulan terbenam untuk memperoleh kondisi yang terbaik.

 

13. 28 Agustus 2016 – Konjungsi Venus & Jupiter

Ilustrasi: Konjungsi Venus dan Jupiter via earthsky.com

Dua planet terang ini akan berada pada posisi terdekatnya. Dan tampak berpapasan sangat dekat di langit malam, hanya terpisah 0,1º dan bisa dinikmati saat senja setelah Matahari terbenam di barat.

 

14. 1 September 2016 – Gerhana Matahari Cincin

Ilustrasi: Gerhana Matahari cincin via sliffknots.wordpress.com

Cincin api yang indah akan tampak di langit saat Bulan melintas di depan Matahari. Tapi karena Bulan sedang berada pada posisi yang jauh dari Bumi maka tidak seluruh piringan Bulan menutupi piringan Matahari. Akibatnya pengamat di Bumi bisa menikmati lingkaran piringan Matahari seperti cincin.

Gerhana Matahari Cincin ini bisa dinikmati oleh masyarakat di Afrika, sebagian masyarakat Arab Saudi, sebagian kecil Indonesia (Sumatera Selatan, Lampung, sebagian Jawa) dan sebagian kecil Australia. Lokasi terbaik untuk Gerhana Matahari Cincin ini adlah di Gabon, Kongo, Tanzania, Madagaskar, dan lautan Hindia.

 

15. 2 September 2016 – Oposisi Neptunus

Ilustrasi: Planet Neptunus via wikipedia

Tidak mudah untuk mengamati planet es biru ini. Tanggal 2 September menandai posisi terdekatnya dengan Bumi. Meskipun demikian, Neptunus akan terlihat sebagai obyek titik biru melalui teleskop.

 

16. 17 September 2016 – Gerhana Bulan Penumbra

Ilustrasi: Gerhana Bulan Penumbra via sains.kompas.com

Ini adalah Gerhana Bulan Penumbra kedua yang terjadi di tahun 2016.  Kali ini seluruh Indonesia bisa menikmati gerhana ini dari awal, meskipun sebagian masyarakat papua akan melihat gerhana yang sudah terjadi saat Bulan terbit.

 

17. 22 September 2016 – Ekuinoks

Ilustrasi: Ekuinoks September via wikipedia

Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan  Ekuinoks Musim Gugur atau titik balik musim gugur yang menandai awal musim gugur. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan September merupakan vernal ekuinoks atau ekuinoks musim semi yang menandai awal musim semi.

 

18. 8 Oktober 2016 – Hujan Meteor Draconid

Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Draconoid via voices.nationalgeographic

Hujan meteor minor yang tampak datang dari rasi draco ini akan berlangsung dari tanggal 6-10 Oktober. Puncaknya tanggal 8 Oktober dengan laju 10 meteor per jam. Hujan meteor Draconid ini berasal dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner. Bisa dinikmati setelah Matahari terbenam sampai rasi Draco terbenam jam 9 malam.  Bulan masih cukup terang di langit malam.

 

19. 15 Oktober 2016 – Oposisi Uranus

Ilustrasi: Perbandingan besar Bumi dan Uranus via wikipedia

Setelah Mars, Jupiter,  Saturnus, dan Neptunus berada pada posisi terdekatnya dari Bumi, kini giliran Uranus, si planet es raksasa ini akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 15 oktober 2016. Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop.

 

20. Oktober 2016 – Hujan Meteor Orionid

Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Orionid via skyandtelescope.com

Oktober, saatnya menikmati lintasan debu komet Halley di langit malam. Hujan meteor Orionid ini akan tampak datang dari rasi pembajak sawah atau rasi Waluku atau rasi Orion si pemburu. Hujan meteor Orionid bisa mulai dinikmati dari tanggal 2 Oktober – 7 November.

Puncaknya tanggal 21 Oktober akan menghadirkan 15-20 meteor setiap jamnya di langit malam. Bulan sedang dalam fase cembung besar dan terbit jam 11 malam. Rasi Orion sendiri terbit jam 10 malam, dan keberadaan Bulan yang cukup terang menjadi polusi cahaya bagi pengamat. Karena itu carilah lokasi yang minim polusi cahaya lampu kota untuk meminimalisir gangguan cahaya saat berburu hujan meteor.

Tags

About The Author

Tuhuk Ma'arit 53
Expert

Tuhuk Ma'arit

Bodoh, miskin, dan pemalas. Lahir di Kotabaru (Kalimantan Selatan) pada tanggal 30 Januari 1988. Menulis adalah hal yang biasa bagi saya, saya sudah melakukannya sejak Sekolah Dasar. Saya sudah terbiasa menyalin contekan PR, dihukum menulis di papan tulis, menulis absen dari jarak jauh ketika bolos (mungkin bisa disebut mengisi absen secara online), menulis cerpe'an sebelum ulangan, dan menulis surat cinta di tahun 90-an. Tetapi, menulis ide orisinil adalah hal baru yang akan saya kembangkan. Semoga, amin. Sekarang saya bekerja tetap sebagai pengangguran. Hobi saya yang bercita-cita memberi pekerjaan kepada sejuta rakyat Indonesia adalah bermalas-malasan. Jika istri saya tidak mengetahui akun ini, berarti status saya adalah masih single dan available. Eh?
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel