Cover Image via usatoday.com
Selain terjadi Gerhana Matahari Total pada tanggal 9 Maret 2016, ada beberapa peristiwa astronomi lainnya yang bisa dilihat atau dirasakan dari Indonesia, melalui mata telanjang maupun dengan bantuan teleskop. Berikut 25 Peristiwa Astronomi yang akan terjadi di sepanjang tahun 2016 yang saya himpunkan dari berbagai sumber:
1. 4 Januari 2016 – Hujan Meteor Quadrantid
Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Quadrantid via space.com
Hujan Meteor Quadrantid berlangsung sepanjang malam dari 3 Januari hingga 4 Januari pada pagi harinya. NASA memprediksikan fenomena alam itu akan mengalami puncaknya pada jam tiga pagi waktu setempat sampai menjelang terbit matahari.
Meskipun spektakuler, tetapi salah satu hujan meteor ini paling susah untuk dirasakan semua orang di berbagai belahan dunia, karena perihal perbedaan waktu.
Diketahui, hujan meteor Quadrantid ini merupakan siklus yang sering terjadi pada Januari. Uniknya, pecahan meteor Quadrantid ini bukan berasal dari komet yang terbakar di atmosfer, melainkan dari sebuah benda luar angkasa yang masih misterius dan relatif baru ditemukan.
Dilihat dari kecepatannya, Quadrantid berbeda dengan hujan meteor lainnya. Quadrantid ini terbilang lambat, karena rata-rata laju bebatuan antariksanya ini kecepatannya hanya mencapai 25 mil per detik.
Namun Anda jangan berkecil hati karena masih banyak Hujan Meteor yang akan terjadi di sepanjang 2016 ini.
Â
2. 8 Maret 2016 – Oposisi Jupiter
Ilustrasi: Oposisi Jupiter via flytrapman.wordpress.com
Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya.
Â
3. 20 Maret 2016 – Ekuinoks
Ilustrasi: Equinoks via ceritawan.com
Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.
Â
4. 23 Maret 2016 – Gerhana Bulan Penumbra
Ilustrasi: Gerhana Bulan Penumbra via techno.okezone.com
Dua minggu setelah GMT, kita kembali bisa menikmati gerhana. Kali ini adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi saat Bulan melintasi penumbra Bumi. Saat gerhana penumbra, Bulan akan tampak sedikit gelap. Seluruh Indonesia bisa menikmati Gerhana Bulan Penumbra. Untuk Indonesia Barat dan Tengah, Bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.
Â
5. 22 April 2016 – Hujan Meteor Lyrid
Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Lyrid via astrobob.areavoices.com
Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 22 April. Akan tetapi, hujan meteor yang akan tampak datang dari rasi Lyra ini akan sulit diamati mengingat Bulan sedang fase Purnama dan terang sepanjang malam.
Meskipun demikian, kamu masih bisa mencari lokasi yang minim polusi cahaya untuk menanti kehadiran meteor ini. Pengamatan bisa dilakukan dari tengah malam sampai sebelum fajar setelah rasi Lyra terbit jam 10 malam.
Â
6. 6 Mei 2016 – Hujan Meteor Eta Aquarid
Ilustrasi: Lokasi Hujan Meteor Eta Aquarid via astronomy.com
Dimulai tanggal 19 Maret – 28 April, hujan meteor Eta Aquarid akan mencapai puncak tanggal 6 April pukul 03.00 dini hari. Langit yang tanpa Bulan karena Bulan dalam fase Bulan Baru menjadikannya waktu yang tepat untuk menikmati hujan meteor yang berasal dari sisa komet Halley dan tampak dari rasi Aquarius tersebut. Pengamatan bisa dilakukan setelah rasi Aquarius terbit tengah malam sampai jelang fajar. Tidak akan ada Bulan yang menjadi sumber cahaya di langit malam.
Â
7. 9 Mei 2016 – Transit Merkurius
Ilustrasi: Transit Merkurius via maslatip.com
Saatnya melihat kehadiran Merkurius dengan menggunakan teleskop yang sudah dipasang filter Matahari. Merkurius akan melintas di depan permukaan Matahari. Mirip seperti transit Venus di tahun 2012. Sayangnya saat transit terjadi Matahari sudah terbenam bagi pengamat di Indonesia. Meskipun demikian Transit Merkurius ini merupakan satu-satunya transit Merkurius dekade ini. Jadi, jangan ketinggalan, ya...
Wilayah yang beruntung dapat menyaksikan transit Merkurius sebelum matahari terlanjut terbenam hanya wilayah Indonesia paling barat seperti Sumatera Selatan dan Aceh. Di sana transit Merkurius akan dimulai beberapa saat sebelum matahari terbenam. Oleh karena itu untuk mengamatinya harus mencari medan pandang yang lapang ke arah barat
Â
8. 22 Mei 2016 – Oposisi Mars
Ilustrasi: Oposisi Mars via infotarium.com
Sama seperti Jupiter diawal Maret, hari ini Mars juga akan mengalami oposisi. Itu berarti Mars akan terlihat sepanjang malam di arah yang berlawanan dengan Matahari. Mars pun akan mencapai terang maksimumnya hari ini dengan magnitudo -2,1 atau hampir mendekati terang Jupiter saat oposisi. Harus diketahui bahwa saat oposisi nanti Mars hanya akan terlihat sebagai bintang merah terang dan tidak akan pernah sekalipun terlihat sebesar bulan purnama.
Berbeda dengan planet luar lain yang hampir setiap tahun, Mars termasuk jarang mengalami oposisi. Terakhir Mars mengalami oposisi pada 9 April 2014 dengan magnitudo hanya -1,5 atau lebih redup dari Oposisi Mars ditahun 2016. Oposisi Mars selanjutnya akan terjadi pada 27 Juli 2018 dengan magnitudo -2,6 atau sudah melampaui terang Jupiter saat oposisi.
Â
9. 3 Juni 2016 – Oposisi Saturnus
Ilustrasi: Oposisi Saturnus via kalastro.xyz
Saturnus menjadi planet terjauh yang masih mudah terlihat secara langsung. Terlebih jika sedang oposisi seperti yang akan terjadi di tahun 2016 ini. Saturnus akan terlihat sepanjang malam sebagai bintang putih terang di arah yang berseberangan dengan Matahari. Terang maksimum Saturnus mencapai magnitudo 0 atau masih jauh lebih redup dari Jupiter dan Mars. Sebenarnya ini sangat wajar karena jarak Saturnus pun sangat jauh dibanding Mars dan Jupiter. Dengan bantuan teleskop, Saturnus akan terlihat lebih cantik dengan cincin tebal yang melingkarinya.
Â
10. 21 Juni 2016 – Summer Solstice
Ilustrasi: Solstice dan Equinox via n9kini.com
Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan (Summer Solstice dan Winter Solstice). Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.