4. 4G Smartfren
Menolak “rasisme,†dimana salah satu jaringannya yaitu EVDO selalu dianggap berbeda dengan koneksi 3G (padahal memang berbeda), Smartfren akhirnya ikut berpartisipasi dalam mengeluarkan teknologi 4G di Indonesia.
Terus terang saja, ketika saya melakukan pengujian kecepatan 4G Smartfren, saya mengalami sebuah kendala berulang-ulang dimana kecepatan dari tes 4G Smartfren yang saya lakukan menggunakan aplikasi Speedtest tidak pernah menyentuh angka kecepatan di atas 5 Mbps baik untuk kecepatan download ataupun kecepatan upload.
Namun setelah beberapa saat melakukan pengujian (sampai baterai smartphone sisa setengah), akhirnya saya dapat melakukan pengujian kecepatan 4G Smartfren dengan baik dan benar.
Berikut ini adalah hasil Speedtest dari 4G Smartfren di daerah Buahbatu, Bandung yang hanya berjarak 1 Kilometer dari gerai Smartfren.
Dari gambar di atas, Anda dan saya sudah dapat menyimpulkan bahwa kecepatan maksimal yang dicapai 4G Smartfren dalam pengujian kecepatan adalah 21.53 Mbps untuk kecepatan Download, dan 5.19 Mbps untuk kecepatan upload; dengan latency atau ping di kisaran 30 ms.
Sedangkan kecepatan minimal yang didapat adalah 3.58 Mbps untuk kecepatan download, dan 1.35 Mbps untuk kecepatan upload.
Untuk pengujian kedua menggunakan 4Gmark, latency yang didapatkan cukup tinggi yakni 70 ms. Selain itu, kecepatan download-nya juga cukup rendah yakni di angka 4.4 Mbps.
Yang paling mengejutkan bagi saya adalah kecepatan upload dari 4G Smartfren. Kecepatan yang dicapainya ketika melakukan tes dengan aplikasi 4Gmark bahkan tidak menyentuh 0.5 Mbps yakni berada di angka 0.3 Mbps.
Dan dampaknya, 4G Smartfren membutuhkan waktu 17.98 detik hanya untuk melakukan buffering dari sebuah video pengujian yang dapat diselesaikan di bawah 11 detik oleh operator seluler lain.
Kecepatan rata-rata 4G Smartfren dalam membuka situs-situs di Internet untungnya masih unggul jika dibandingkan dengan 4G XL, yakni di angka 5.52 detik.