5 Unsur Khas dalam Desain Grafis di Jepang

9 Feb 2016 18:00 5054 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
kelima unsur ini yang membuat desain grafis di Jepang unik.

Jepang sudah terkenal ke berbagai belahan dunia bukan hanya karena anime, sumo atau AKB48-nya saja.

Dari segi gaya mendesain, orang-orang kreatif di Jepang juga dianggap oleh penduduk dunia sebagai orang yang memiliki kreativitas desain yang unik.

Dari tahun ke tahun tentunya gaya desain orang-orang kreatif di Jepang tidak hanya itu-itu saja. Karena setiap tahunnya baik dari segi kualitas ataupun gaya mengalami perubahan yang cukup besar. Akan tetapi dari banyak perubahan yang terjadi, gaya mendesain orang-orang Jepang ternyata masih menanamkan nilai “unik” di setiap desainnya.

Salah seorang penulis yang memang memiliki spesialisasi dalam bidang desain grafis untuk sebuah situs bernama Canva kemudian menyimpulkan, bahwa ada 5 elemen umum dari desain grafis yang sering dibuat oleh para pekerja kreatif asal Jepang.

 

1. Warna Cerah

Jika Anda banyak melihat orang-orang atau sering berjalan-jalan di berbagai mall di Tokyo, Anda tidak akan kaget melihat bahwa warna cerah adalah pilihan para pekerja kreatif di Jepang sebagai dasar warna yang digunakan untuk desain mereka.

 

2. Kombinasi Bahasa (Bahasa Inggris  & Jepang)

Walaupun di Jepang bahasa Inggris menjadi sebuah bahasa yang menakutkan untuk dipelajari para siswa di Jepang, para pekerja kreatif Jepang sangat suka sekali menambahkan tulisan-tulisan berbahasa Inggris pada desain yang dibuatnya, khususnya desain untuk T-shirt.

Walaupun bahasa Inggrisnya tidak selalu benar artinya, mereka menganggap bahwa overlapping antara bahasa Jepang dan Inggris di dalam sebuah desain selalu memiliki kesan yang keren.

 

3. Goresan Kuas

Salah satu akar yang membentuk budaya Jepang hingga seperti sekarang ini adalah Kaligrafi, yang dikenal dengan nama Shodo di Jepang.

Pada umumnya, anak-anak di jepang mulai mempelajari Shodo ketika mereka mulai bersekolah, yaitu tepatnya di tahun pertama mereka menginjakkan kaki di dunia pendidikan resmi.

Walaupun Shodo merupakan pelajaran yang termasuk sebagai pendidikan dasar yang tidak begitu wajib ditekuni, banyak murid-murid di Jepang yang tertarik dengan pendidikan tersebut kemudian memperdalamnya. Bahkan sampai ada yang bercita-cita untuk meraih gelar “master” dalam kaligrafi.

Dari situlah awal mula banyaknya goresan-goresan kuas khas kaligrafi Jepang di kebanyakan desain grafis buatan para pekerja kreatif Jepang.

 

4. Gradien

Ombre adalah sebuah teknik blending yang sudah sering digunakan pada fashion terkini serta pada tata cara pewarnaan rambut. Namun di Jepang, transisi antar warna juga ternyata cukup populer di kalangan para desainer grafis.

Contohnya seperti yang ada pada gambar di bawah ini.

 

5. Kelucuan

Di Jepang, yang namanya “cuteness” atau kelucuan (dari suatu hal) bukanlah diperuntukkan untuk anak-anak saja. Bagi mereka yang remaja atau bahkan sudah menginjak usia 40-an, melihat sesuatu atau gambar yang lucu dapat menimbulkan pengalaman tersendiri bagi masing-masing individu.

Bahkan perusahaan-perusahaan telekomunikasi juga menggunakan unsur ‘lucu’ ini di dalam sebuah iklannya seperti pada desain di bawah ini.

 

 

sumber: Canva

Gambar: Canva, Pennyauctionwatch

 

 

Tags Jepang Unik

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel