Era Florentino Perez sebagai presiden Real Madrid merupakan era dengan manajer terbanyak. 12 tahun memimpin Los Blancos, Perez sudah memecat 8 manajer Real Madrid.
Tentu ini menjadi salah satu menjadi perhatian, ada tekanan besar dari Perez untuk manajer-manajer Real Madrid. Banyak yang menganggap Perez tidak sabaran, seperti Calro Ancelotti yang dipecatnya pada Mei 2015.
Bila dipikir-pikir, wajar juga Perez menuntut banyak pada manajer-manajer yang ditunjuk Real Madrid untuk memimpin tim mereka karena Los Blancos sudah menghabiskan dana begitu besar untuk pemain. Hampir semua pemain besar di tarik Real Madrid ke Bernabeu dan diberi gaji yang fantastis. Berikut 10 manajer yang dipecat Florentino Perez hingga 2016.
Â
Vicente Del Bosque
Del Bosque datang ke Real Madrid pertama kali pada Maret 1994, meneruskan pekerjaan Benito Floro yang dipecat pada bulan yang sama. Pada masa ini, del Bosque hanya memimpin Real Madrid selama tiga bulan.
Dia juga sempat memimpin Real Madrid hanya dua pertandingan pada tahun 1996 setelah pemecatan Jorge Valdano sebelum Arsenio Iglesias ditunjuk sebagai manajer. Saat itu, De Bosque merupakan pelatih tim muda Real Madrid.
Era serius del Bosque di Real Madrid dimulai pada 17 November 1999, menggantikan John Toshack. Setelah empat tahun memimpin dan era pertama Perez dimulai, Del Bosque dipecat pada tahun 2003, padahal di tahun itu del Bosque memenangkan La Liga, namun hanya La Liga.
Del Bosque berhasil memperoleh dua gelar La Liga, Supercoppa de Espana, dua Liga Champions, UEFA Supercup dan Intercontinental. Namun, sepertinya itu tidak jadi pertimbangan Perez.
Â
Carlos Quiroz
Quiroz hanya satu musim di Real Madrid (musim 2003-2004) setelah hanya memenangkan Supercopa de Espana. Perez tertarik padanya setelah melihatnya menjadi asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United.
Tentu Quiroz tak bisa menolak memimpin tim dengan pemain-pemain terbaik dunia seperti Zinedine Zidane, Luis Figo dan Ronaldo. Sayangnya dia gagal walau sempat apik di paruh pertama musim 2003-2004).
Akhirnya dia dipecat setelah hanya finish di urutan ke-4 dan Valencia menyabet gelar juara musim itu. Mereka juga gagal di Liga Champions dan Spanish Cup membuat kesabaran Perez habis.
Jose Antonio Camacho dan Vanderlei Luxemburgo