Apa kabar Sony? Selain soal jajaran produk smartphone Xperia-nya, lumayan lama tak terdengar kabar nyaring tentang salah satu produsen elektronik terbesar dari Negeri Sakura ini. Padahal, selain mengeluarkan jajaran ponsel Xperia, Sony masih dikenal di Indonesia sebagai vendor laptop seri Vaio.
Sejak dulu, Vaio dikenal sebagai salah satu premium brand di tanah air. Bukan hanya karena harganya yang hanya sebagian kecil konsumen bisa menjangkaunya, tetapi juga karena brand tersebut tidak jarang mencetuskan berbagai dorongan standar fitur dan spesifikasi di dunia perlaptopan.
Tetapi kini, Sony Vaio rupanya mulai merakyat. Terbukti dengan dipasarkannya satu model Sony Vaio berkode VPCYB15AG yang berukuran ringkas dan berpenampilan trendi, namun tetap menekan harga seekonomis mungkin. Yak, seekonomis mungkin untuk ukuran Vaio; if you know what I mean.
Â
Desain dan Penampilan
Jika ada jajaran keluarga laptop yang konsisten menampilkan desain trendi dan keren selain blablabla-books keluaran Apple, bagi saya brand laptop itu hanya Sony Vaio. Lihat saja penampilan laptop 11 inci ini.
Dimensi bodinya 29 cm x 20,3 cm dengan ketebalan 2,5 cm sampai 3,1 cm. Bagian paling tipis terletak pada bagian palmrest sedangkan bagian bodi paling tebal terletak pada bagian sambungan/engsel yang juga terdapat battery port di situ.
Dengan ketebalan 2,5 cm, dilihat sekilas pun, laptop 11 ini memang tampak gembul. Tetapi build quality dari bodi laptop-laptop Sony kelas manapun memang tidak diragukan durabilitasnya. Sambungan engsel pun tampak rapi, plus adanya iluminasi led pada tutup engsel di sisi bodi memberikan nilai estetik trendi yang lebih. Plus, bobotnya ternyata tidak berat-berat amat: hanya 1,4 kg.
Oh ya, Sony menyediakan tiga varian warna untuk Vaio 11 inci ini: pink yang feminin, hijau yang segar, dan silver yang trendi. Warna ini memang hanya disapukan pada cover dan frame layar, sementara bodi bagian bawah/mesin tetap berwarna silver. Plus, pada bagian punggung cover layar, bertahahkan badge logo VAIO yang khas.
Pokoknya, bagi saya desain Vaio ini way cooler than any Apple’s book. Meskipun, sekali lagi, bodinya yang agak gembul.
Â
Spesifikasi dan Performa
Sony membekali laptop Vaio Y series 11 inci ini dengan prosesor AMD Fusion E-350 dual-core yang berkecepatan 1,6 Ghz. Laptop dengan prosesor AMD memang mulai banyak berkeliaran di pasaran. Keunggulan prosesor E-350 ini adalah pada ketersediaan chip grafis AMD Radeon 6310 sebagai otak prosesor grafis.
Akan tetapi soal performa, prosesor berkode nama “Zacate†ini sebenarnya hanya lebih jago dari prosesor kelas Intel Atom.
Sementara itu, kebanyakan laptop yang keluar belakangan ini sudah meninggalkan Atom dan mendayagunakan prosesor Intel kelas Celeron yang lebih bertenaga namun dengan kehematan daya yang sama. Dan persoalannya, AMD E-350 belum bisa menandingi performa prosesor kelas Celeron, baik dari segi komputasi maupun efisiensi listrik.
Berdampingan dengan prosesor tersebut adalah memori DDR3 sebesar 2 GB. Memori ini dipasang pada slot alih-alih ditempelkan pada board seperti kebanyakan laptop murah belakangan ini. Itu artinya, Anda bisa membelikan modul memori tambahan atau mengganti modul memori bawaan tersebut untuk memperbesar memorinya yang pas-pasan.
Untuk media penyimpanan data, terdapat HDD 320 GB 5400 rpm. Untuk ukuran laptop harga 4 jutaan rupiah, beberapa kompetitor sudah menawarkan HDD berkapasitas 500 GB.
Â
Display dan Graphics
Salah satu kelebihan penggunaan prosesor AMD Fusion E-350 adalah mendapatkan prosesor grafis yang mumpuni, jauh lebih baik daripada Intel HD Graphics yang biasa dibawa-bawa oleh prosesor Intel. Pada laptop ini, kendali prosesor grafis diotaki oleh chip Radeon HD 6310, namun tanpa dedicated memory.
Itu artinya, memori grafis tetap berbagi dengan memori (RAM) utama, sehingga sekali lagi, memori laptop ini pada dasarnya pas-pasan. Apabila memori grafis diperbesar sedikit saja maka yang terjadi adalah kekurangan memori utama untuk sistem keseluruhan.
Layar display laptop ini berukuran 11,6 inci dan mampu menampilkan desktop beresolusi 1366 x 768 pixel. Permukaan layar bertipe glossy, mampu menampilkan gambar yang lebih tajam, namun tentunya rawan pantulan cahaya dibanding layar tipe matte (antiglare).
Â
Kelengkapan dan Aksesoris
Nah, soal kelengkapan dan aksesoris adalah poin yang seringkali membuat orang kecewa dengan Sony. Hal yang paling mengecewakan dari laptop ini adalah tidak adanya port USB 3.0 pada laptop ini. Padahal, kebanyakan kompetitor sudah mewajibkan fitur USB 3.0 bahkan di laptop dengan harga paling murah.
Keyboard laptop Vaio VPCYB15AG terasa nyaman ketika ditekan. Jarak tekannya pun cukup dalam dan tidak membutuhkan tenaga terlalu keras. Ukurannya pun pas, dengan jarak yang pas pula. Kenyamanan pun terasa ketika menggunakan scratchpad yang berukuran pas dan cukup sensitif.
Sebagai sarana konektivitas, pengguna bisa memilih konektivitas WiFi 802.11 atau melalui port LAN RJ45 yang tersedia di sisi kanan bodi laptop.
Â
Simpulan dan Harga
Dari apa yang telah disebutkan, Sony Vaio Y Series VPCYB15AG adalah laptop 11 inci yang ringaks, kompak, dan berpenampilan trendi. Bobotnya yang ringan dan ukuran yang kompak meningkatkan tingkat mobilitasnya. Spek hardwarenya yang mengandalkan AMD Fusion menjanjikan keunggulan performa dalam skenario penggunaan program multimedia.
Namun ketiadaan port USB 3.0 yang notabene sudah wajib di rata-rata laptop keluaran anyar adalah perintang terbesar calon konsumen mempertimbangkan untuk membeli laptop ini, sepertinya. Rugi kan, sekiranya Anda telanjur membeli HDD External USB 3.0 tetapi hanya mampu mendapat transfer rate USB 2.0?
Jika Anda tertarik mencoba Vaio Y Series yang trendi dan ringkas ini, beberapa toko online dan toko komputer masih menjualnya dengan rentang harga rata-rata Rp 4 jutaan. Yang termurah sekitar Rp 4 juta pas dan termahal ada yang melegonya hampir Rp 5 juta. Pandai-pandai menawar bisa jadi kunci mendapatkan harga termurah.