Siapa disini yang masih mahasiswa?
Menjadi pelajar tingkat universitas atau yang biasa kita sebut dengan mahasiswa ternyata tidak sama dengan ketika kita menjadi siswa sekolah menengah baik itu SMA ataupun SMK.
Salah satu perbedaannya dapat dilihat dari tingkat kesibukan seorang mahasiswa yang memang jauh lebih padat dikarenakan harus mengejar dosen, pindah kelas ataupun mengerjakan tugas di perpustakaan yang sudah seperti rutinitas sehari-hari.
Untuk menunjang aktivitas tersebut, tentunya seorang mahasiswa harus membawa ransel kemana-mana yang secara umum didalamnya terdapat 7 benda berikut ini.
Â
1. Tisu
Tidak aneh kalau seorang mahasiswa membawa-bawa tisu di ranselnya karena bagi mahasiswa, tisu memiliki fungsi yang beragam seperti mengelap keringat baik itu keringat karena lelah pindah-pindah kelas, ataupun keringat dingin karena ada kuis mendadak.
Selain mengelap keringat, tisu juga umumnya digunakan mahasiswa untuk mengelap kacamatanya, karena tidak jarang seorang mahasiswa memiliki gangguan penglihatan akibat terlalu banyak membaca buku atau mungkin bermain game.
Dan fungsi terakhir yang mungkin paling jarang digunakan tapi tidak jarang terjadi adalah untuk mengelap air mata. Yaitu air mata karena skripsi terus-terusan ditolak dosen pembimbing, atau mungkin air mata akibat ditolak pujaan hati.
Â
2. Smartphone dan Keluarganya
Smartphone bagi seorang mahasiswa sangatlah penting untuk saling berhubungan dengan teman sekelas dan dosen terkait. Selain itu, smartphone juga dapat difungsikan sebagai alat penghilang rasa bosen ketika menunggu dosen yang tak kunjung datang.
Ketika membawa sebuah smartphone, charger juga tentunya wajib dibawa. Hal ini dikarenakan daya baterai smartphone yang memang cepat habis jika digunakan untuk menonton film, bermain game ataupun menjelajah internet.
Â
3. Dompet
Sebenarnya yang penting dari membawa dompet itu adalah isi dompetnya dan bukan dompetnya. Karena percuma saja membawa dompet jika isinya kosong, betul?
Dengan membawa sebuah dompet, biasanya seorang mahasiswa akan merasa percaya diri (apalagi kalau dompetnya tebal). Dompet yang dibawa mahasiswa sendiri umumnya berisi tanda pengenal seperti KTP dan KTM, kartu ATM, SIM, STNK, serta uang cash.
Â
4. Laptop dan Flashdisk
Menjadi seorang mahasiswa biasanya memang setiap hari harus berurusan dengan laptop. Karena hanya dengan menggunakan laptop seorang mahasiswa dapat mengerjakan tugas-tugas dari dosen yang biasanya dikirim lewat email ataupun ditransfer lewat flashdisk.
Ngomong-ngomong soal flashdisk, selain benda ini memang vital untuk memindahkan data yang umumnya adalah tugas-tugas dari dosen atau hasil kerja kelompok, flashdisk juga digunakan sebagai media untuk menyebar virus.
Â
5. Alat Tulis
Bukanlah seorang mahasiswa jika ke kampus membawa tas yang isinya tidak ada alat tulisnya sama sekali.
Alat tulis seperti buku, pulpen, pensil, penghapus dan tipe-X adalah alat-alat wajib yang diperlukan oleh seorang mahasiswa untuk menunjang aktivitas sehari-harinya sebagai pelajar.
Â
6. Uang Receh
Benda yang secara umum dapat dianggap tidak penting ini ternyata sangat krusial di waktu-waktu tertentu. Contohnya saja ketika untuk membayar parkir, bayar angkutan umum ataupun jajan makanan kecil di warung-warung yang memang biasanya tidak punya kembalian jika dikasih uang bernilai besar.
Â
7. Alat Makeup
Alat makeup merupakan sebuah kebutuhan primer seorang mahasiswi untuk menunjang aktivitasnya sebagai pelajar setiap hari. Karena dengan menggunakan makeup, wajah yang asalnya kusam bin dekil dan berminyak dapat menjadi fresh kembali.
Berdasarkan salah satu curhatan teman wanita saya dulu ketika saya masih menjadi seorang mahasiswa, makeup adalah hal yang sangat sensitif bagi setiap wanita. Karena selain dengan menjaga penampilan tetap terlihat fresh, seorang wanita dapat tampil percaya diri yang kemudian berpengaruh pada tingkat intelejensinya.
Hal ini dibuktikan oleh teman saya sendiri yang ketika makeup-nya luntur, ia bersikap seperti hidup itu membosankan.
Tapi ketika ia sudah menggunakan makeup, wajahnya kembali bersinar dan atitud negatif yang tadinya memperlihatkan “hidup itu membosankan†menjadi atitud yang memperlihatkan “saya siap kuis kapan saja.â€
[FM]
Â
Â
Â